SERAYUNEWS- Embun upas atau embun es, berkali-kali menyelimuti dataran tinggi Dieng Banjarnegara. Beruntungnya, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan pada tanaman komoditi pertanian milik petani.
Menurut Kordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Batur, Sudi Purnomo, embun upas atau embun es saat ini hanya ada di kawasan seputaran komplek candi.
“Embun es belum sampai ke lahan pertanian milik warga. Selan itu, embun es yang ada di Dieng ini baru awalan dan masih tipis,” katanya, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: Embun Es Ke 9 Tahun 2023: Minus 4 Derajat
Biasanya, kata dia, wilayah yang menjadi langganan terkena embun tersebut hanya di wilayah Kulon. Jika cuaca makin ekstrem atau dingin, meluas hanya sampai Dusun Pawuhan Desa Karangtengah.
Munculnya daun di bagian bawah yang mengering, di duga bukan akibat dari embun es melainkan serangan hama tanaman.
“Kami masih akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait informasi tersebut,” katanya.
Irhamto, seorang petani dari Desa Karangtengah Batur mengatakan, adanya fenomena embun es membuat petani harus lebih rajin menyiram tanaman agar tidak sampai gagal panen.
“Tanaman yang kena embun es, harus segera tersiram air. Karena suhu air lebih hangat dari pada suhu udara pada pagi hari,” katanya.
Jika sampai terlambat menyiram tanaman, kata dia, embun es akan mencair karena panasnya sinar matahari Sehingga menjadikan daun dan batang tanaman, akan langsung kering hingga mati.
“Setidaknya, kristal es di cairkan oleh air sebelum terkena sinar matahari,” katanya.
Sebab, kata dia, kerusakan tanaman akibat embun es tidak bisa di tanggulangi dengan obat maupun zat tanaman lainnya.