SERAYUNEWS – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Abidin Achmad mengatakan, jumlah kasus demam berdarah di Banjarnegara terus meningkat.
Sejak Januari 2024 hingga saat ini, tercatat sebanyak 514 kasus demam berdarah dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Dari total jumlah penderita, 232 laki-laki dan 282 perempuan. Jumlah penderita DB tertinggi berada di wilayah Puskesmas Purwonegoro I sebanyak 82 kasus. Kemudian di wilayah Puskesmas Mandiraja I sebanyak 40 kasus, Puskesmas Rakit I sebanyak 56 kasus.
“Dinas sudah melakukan sosialisasi dengan penguatan surveilans DBD, pengendalian vektor dengan PSN, 3M plus. Kemudian juga pemberdayaan masyarakat dengan gerakan satu rumah satu jumantik. Selanjutnya ada fogging secara selektif, pemantauan ketersediaan logistik penanggulangan DBD, promosi kesehatan dan penyelidikan epidemiologis setiap kasus,” katanya.
Selain itu, kata Abidin, DKK juga sedang mengajukan surat permohonan edaran kepada Pj Bupati Banjarnegara agar menjadi perhatian bersama.
Humas PMI Banjarnegara, Alwan mengatakan, akhir-akhir ini memang ada peningkatan permintaan darah.
“Memang ada permintaan darah untuk pasien DB yang mensyaratkan trombosit atau darah baru. Dalam minggu ini pernah ada permintaan sampai 20-40 kantong dalam sehari,” katanya.
Karena permintaan trombosit atau darah baru, PMI melakukan upaya untuk memenuhinya dengan pemanggilan pada para pendonor.
“Dalam bulan Juli 2024, PMI sudah memproduksi 1.300 kantong. Ini sudah menurun dari bulan sebelumnya sebanyak 1.600 kantong,” katanya.
PMI juga terus melakukan sosialisai terkait donor darah, termasuk fungsi bagi kesehatan pendonor dan pertolongan bagi orang lain.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara, dr Latifa Hesti Purwaningtyas mengatakan, dalam menghadapi potensi peningkatan kasus demam berdarah dengan langkah preventif.