SERAYUNEWS – Bacaan doa minta jodoh agama Islam yang bisa dipanjatkan agar mendapat pasangan yang tepat.
Setiap orang mendambakan pasangan yang cocok, tepat, setia. Ada yang memiliki kriteria tersendiri soal pasangan. Menjalanin relasi bagi sebagian orang terasa mudah.
Namun, ada juga yang kesulitan menemukan orang yang cocok. Tidak hanya komunikasi yang lancar, tetapi juga karakter dan sikap seseorang yang menentukan.
Bagi seorang muslim yang merasa sulit menemukan pasangan yang tepat atau ingin segera dipertemukan dengan jodoh, panjatkan doa kepada Allah SWT.
Manusia tidak hanya berharap tetapi juga memohon kepada Alalh SWT untuk mendapatkan pasangan hidup yang baik, cocok, dan bisa diajak kompromi. Ketentuan terkait jodoh ditentukan oleh Allah SWT.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman: “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah,” (QS. Adz-Dzariyaat: 49).
Penting bagi seorang muslim untuk memohon kepada Allah. Berikut kumpulan bacaan doa yang bisa dibaca:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imaman.
Artinya,
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penentram hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Rabbi innii ilmaa anzalta ilayya min khoirin faqiirun.
Artinya:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku,” (QS. Al-Qashash: 24).
Robbi hablii milladunka zaujatah thoyyibah akhtubuhaa wa atazawwaju biha watakunu shoohibatan lii fiddini waddunyaa wal aakhiroh.
Artinya:
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dan sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjad sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat.”
Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban wayakuuna shoohiban lii fiddini waddunya wal aakhiroh.
Artinya:
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat.”
***