
SERAYUNEWS – Sejumlah 250 orang mengikuti seleksi petugas haji tingkat provinsi, yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Hasil seleksi itu ada enam warga Banyumas yang dinyatakan lolos. Tiga sebagai posisi Ketua kloter, dan tiga lainnya sebagai Pembimbing Ibadah Kloter.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Kantor Kemenag Banyumas, Purwanto Hendro Puspito menyampaikan, dari enam orang yang lolos seleksi, tiga di antaranya pegawai internal kantor Kemenag Banyumas.
Dua Ketua Kloter masing-masing menjabat sebagai Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pelaksana seksi PHU. Satu orang lagi adalah Kasubbag Tata Usaha Kantor Kemenag Banyumas. “Tiga orang lainnya adalah kepala kantor urusan agama, pengawas madrasah dan penyuluh Agama Islam fungsional,” katanya, Minggu (08/12/2024).
Peserta dari Banyumas diberikan fasilitas oleh kantor Kemenag Banyumas, dengan pinjaman kendaraan. Mereka berangkat sehari sebelum waktu pelaksanaan tes, yakni Rabu (04/12/2024) siang. Sedangkan tes tahap dua itu dilaksanakan pada Kamis (05/12/2024).
“Tujuannya agar bisa istirahat terlebih dahulu dan melakukan persiapan dan lebih relaks,” ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Banyumas Ibnu Asaddudin menyampaikan, lebih dari 250 peserta dari 35 kabupaten/kota mengikuti tes Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara. Kegiatan dilaksanakan di Semarang, Kamis (5/12/2024) lalu.
Dia memastikan, bahwa tahapan seleksi pendamping jamaah haji transparan dan objektif. Semua petugas haji yang terpilih memiliki kemampuan administrasi, teknis, serta komunikasi yang mumpuni.
“Seleksi dilakukan ketat mulai dari ujian CAT di masing masing kabupaten/kota yang bertujuan untuk mengukur kemampuan pengetahuan umum, regulasi dan teknis penyelenggaraan haji hingga wawancara menilai integritas, komitmen dan kesiapan mental para calon petugas,” katanya, yang juga sebagai tim seleksi.
Materi CAT dan wawancara disusun secara komprehensif, meliputi enam aspek penting yaitu baca tulis Alquran, pemahaman layanan haji, pengalaman tugas di bidang perhajian, problem solving, integritas dan loyalitas. Sehingga, seleksi petugas haji tidak semata mengutamakan aspek teknis tetapi juga kompetensi spiritual, integritas, dan pemahaman mendalam tentang layanan haji.
“Peserta yang terjaring dalam seleksi di provinsi adalah petugas haji yang kompeten dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia,” kata Ibnu.