SERAYUNEWS – BPBD Purbalingga, menyiapkan sekitar 2 juta liter air bersih untuk antisipasi dampak kekeringan karena kemarau.
Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Priyo Satmoko menyampaikan, beberapa waktu lalu BPBD sudah melakukan droping air bersih di Desa Serang, Kecamatan Karangreja.
Sedikitnya 15 ribu liter air bersih, di salurkan ke desa yang sudah mengalami krisis air bersih tersebut.
Baca juga: Kemarau dan Sedimentasi, Saluran Irigasi di Purbalingga Kering Sampai Ditumbuhi Pohon Pisang
“Ada 88 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 299 warga, di Dusun 5 yang terdampak. Selain Desa Serang, belum ada lagi yang mengajukan droping air,” ujarnya, Selasa (25/07/2023).
Prediksinya puncak kemarau, akan terjadi di bulan Agustus 2023 mendatang. Mengantisipasi kondisi tersebut, BPBD menyiapkan 600 tangki air bersih.
Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Purbalingga, Farkhan Mahmudin menyampaikan, pihaknya telah mempersiapkan dampak kekeringan.
Di Purbalingga, potensi kekeringan nyaris merata di 18 wilayah Kecamatan. Sedangkan untuk jumlah desanya, sekitar 100 desa yang potensi krisis air.
“Belajar dari tahun sebelumnya, daerah Utara menjadi yang paling terdampak,” ujarnya.
Dia tak menampik, mata air di daerah pegunungan mulai berkurang. Banyak lahan tanaman keras yang berubah menjadi tanaman konsumsi seperti nanas, sehingga tidak bisa lagi mengikat air.
“Kalau kemarau jadinya kekeringan, saat musim hujan bisa menyebabkan longsor,” ujarnya.