SERAYUNEWS – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-80, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarnegara menggelar bakti sosial dengan memberikan bantuan tunai dan paket sembako kepada pasien kanker, Selasa (2/9/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kejari Banjarnegara sebagai bentuk kepedulian sekaligus dukungan moral bagi para penyintas kanker, khususnya anak-anak.
Kepala Kejaksaan Negeri Banjarnegara, Fadhila Maya Sari, menjelaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pengobatan dan memberi motivasi bagi penyintas untuk terus berjuang.
“Kami faham berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga penyintas kanker ini, semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka,” katanya.
Ia menambahkan, sebanyak 16 anak penyintas kanker di Banjarnegara menerima santunan pada momentum ini.
“Kami memilih santunan pada penyintas kanker ini karena kami memahami mereka membutuhkan biaya yang sangat besar, sementara mereka membutuhkan pengobatan rutin,” ujarnya.
Mutia, salah satu orang tua dari anak penderita kanker, menyampaikan rasa syukur sekaligus harapan atas dukungan yang diberikan.
“Kami berharap semoga kemoterapi yang kami jalani untuk anak kami ini bisa berjalan lancar, obat yang diberikan bereaksi, sehingga dapat menghampat pertumbuhan kanker pada anak dan bisa sembuh,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa biaya pengobatan saat ini masih ditanggung oleh BPJS Kesehatan, sehingga proses kemoterapi dapat berjalan rutin.
Tindakan medis yang dilakukan antara lain melalui Methotrexate (MTX) maupun BMT (Bone Marrow Transplant).
“Meski pakai BPJS dari pemerintah, kami tetap mendapatkan pelayanan terbaik. Semoga usaha yang kami lakukan bisa membuatkan hasil, sehingga anak kami bisa lekas sembuh,” tambahnya.
Bakti sosial ini menjadi simbol kepedulian Kejari Banjarnegara kepada masyarakat, sekaligus peringatan bermakna di usia 80 tahun Hari Bhakti Adhyaksa.
Melalui langkah ini, diharapkan para penyintas kanker di Banjarnegara mendapatkan kekuatan, semangat, dan harapan baru untuk melanjutkan perjuangan mereka.