SERAYUNEWS-Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mulai melakukan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban tanah gerak yang terjadi di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran.
Saat ini, 11 huntara sudah mulai dibangun yang masing-masing akan ditempati oleh 11 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat akibat pergerakan tanah. Sebanyak 11 kepala keluarga yakni keluarga Slamet, M. Adi Nugroho, Adik Rohadi, Nisom, Kisman, Aji Istiawan, Agus Purwanto, Wasriyah, Al Kanan, Ahmad Syakir, dan Samudi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, selain 11 huntara untuk 11 KK tersebut, saat ini juga tim relawan dan masyarakat masih membutuhkan material untuk pembangunan huntara bagi keluarga Ahmat Nur Khamim. Termasuk, bagi keluarga Tarwo yang juga membutuhkan perbaikan rumah.
“Pembangunan huntara ini sebagai bagian dari tindak lanjut yang dilakukan setelah adanya pergerakan tanah yang merusak 15 bangunan dan mengancam 7 rumah,” ujarnya.
Menurutnya, selain itu pemerintah juga masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan oleh tim gelologi sebagai dasar untuk melakukan tindakan penanganan selanjutnya. Yang pasti saat ini tim masih terus melakukan pemantauan dan pendampingan para pengungsi yang ada di Desa Ratamba, khususnya Rt 01 RW 03, Dusun Kaliireng, Kecamatan Pejawaran.
Seperti diketahui, pergerakan tanah di Dusun Kaliireng, Desa Ratamba, tepatnya di RT 02 RW 02, Kecamatan Pejawaran, pada 20 Januari lalu menyebabkan sedikitnya 13 rumah, 1 musala, dan pondok pesantren mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kejadian ini bermula setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Pejawaran. Pergerakan tanah terjadi setelah adanya tanah longsor sekitar pukul 02.00 WIB. Selain 15 bangunan yang mengalami rusak berat, 3 rumah warga juga mengalami rusak tingan, dan 7 rumah lainnya terancam.