Hajatan All England tahun ini jadi polemik. Seperti diberitakan, tim Indonesia didepak dari turnamen karena soal Covid-19. Tim Indonesia yang satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, akhirnya diminta pulang. Menjadi kontroversial karena ada pebulutangkis Turki yang satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, justru tetap melenggang di kejuaraan itu.
Nah, bicara All England juga bicara soal kehebatan pebulutangkis Indonesia. Yang paling melegenda tentu saja Rudy Hartono yang mampu delapan kali juara All England. Itu adalah rekor yang sampai saat ini belum terpecahkan. Selain Rudy Hartono, banyak pebulutangkis Indonesia yang menorehkan prestasi bagus di All England. Salah satunya adalah legenda bulutangkis asal Purwokerto, Christian Hadinata.
Semasa masih jadi pemain, Christian Hadinata lebih sering bermain di nomor ganda, walaupun pernah juga bermain di nomor tunggal. Dia biasa bermain di ganda putra atau ganda campuran.
Prestasi terbaik Hadinata di All England terjadi di tahun 1972, 1973, dan 1979. Di tahun 1972, Christian Hadinata menjadi juara di sektor ganda putra. Dia berpasangan dengan Ade Chandra. Di final pasangan Indonesia itu mengalahkan pasangan Inggris Ray Stevens dan Mike Tredgett 15-5, 15-12.
Di tahun 1973, Christian Hadinata-Ade Chandra kembali juara All England setelah mengalahkan pasangan asal Indonesia lainnya, Johan Wahyudi-Tjun Tjun dengan skor 15-1 dan 15-7. Di All England 1973 menjadi sangat istimewa bagi Christian karena juga lolos ke final untuk nomor tunggal putra. Sayang di final Christian Hadinata kalah dari Rudy Hartono.
Pada 1979, Christian Hadinata bersama Imelda Wiguno juara di ganda campuran All England usai mengalahkan Mike Tredgett dan Nora Perry dari Inggris dengan skor 15-1, 18-17. Capaian itu menjadi capaian terbaik terakhir Christian Hadinata.
Sebagai pebulutangkis ganda, Christian Hadinata memang jempolan. Bukan hanya juara All England, banyak gelar yang dia dapatkan. Misalnya pernah juara Piala Dunia, Kejuaraan Dunia, medali emas Asian Games, juara Piala Asia, ikut merasakan juara Piala Thomas.
Setelah pensiun sebagai pemain, Christian Hadinata menjadi pelatih ganda putra. Diketahui, Christian Hadinata adalah lelaki kelahiran Purwokerto pada 11 Desember 1949.