SERAYUNEWS – Kurma Israel banyak beredar di Indonesia saat Ramadan. Bagaimana cara membedakannya dengan kurma lokal?
Menjelang bulan Ramadan, konsumsi kurma meningkat tajam karena buah ini menjadi salah satu pilihan utama saat berbuka puasa.
Namun, di tengah konflik yang masih berkecamuk di Gaza, seruan untuk menghindari produk yang berafiliasi dengan Israel, termasuk kurma, semakin menguat.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah mengeluarkan imbauan agar umat Muslim di Indonesia tidak membeli kurma yang berasal dari Israel.
Kurma yang diproduksi di Israel dinilai memiliki keterkaitan dengan ekonomi negara tersebut, yang hingga kini masih melakukan pendudukan di Palestina.
MUI dalam Fatwa Nomor 83 tentang Hukum Dukungan Terhadap Palestina secara tegas menyerukan agar umat Islam tidak membeli produk Israel, termasuk kurma, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan pentingnya umat Islam untuk lebih selektif dalam memilih produk, terutama saat Ramadan. “Kalau ada kurma Israel, jangan dibeli,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di Jakarta.
Agar tidak terkecoh saat membeli kurma, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan kurma Israel dengan kurma dari negara lain.
Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui asal-usul suatu produk adalah dengan mengecek barcode pada kemasannya.
Produk yang berasal dari Israel biasanya memiliki barcode yang diawali dengan angka 729. Jika Anda menemukan angka ini pada kemasan kurma, sebaiknya hindari membeli produk tersebut.
Israel merupakan salah satu produsen utama kurma Medjool, salah satu varietas kurma yang sangat populer di pasar internasional.
Beberapa merek ekspor yang diketahui berasal dari Israel antara lain King Solomon, Jordan River, Bahri, dan King Medjool.
Meski demikian, kurma Medjool juga diproduksi di negara lain seperti Yordania, Palestina, Maroko, Iran, dan Arab Saudi, sehingga perlu lebih teliti saat memilih.
Kurma Medjool yang diproduksi di Israel umumnya memiliki ukuran lebih besar dibandingkan kurma lainnya, dengan warna cenderung lebih gelap serta daging yang tebal dan biji kecil.
Namun, tidak semua kurma Medjool berasal dari Israel, sehingga perlu ada cara lain untuk memastikan asal produknya.
Sering kali, produsen yang ingin menyembunyikan asal-usul produk mereka tidak mencantumkan informasi produsen atau negara asal pada kemasannya.
Jika Anda menemukan kurma yang dikemas tanpa label produsen dan negara asal yang jelas, sebaiknya berhati-hati dan mencari alternatif lain.
Kurma asal Israel sering kali memiliki harga lebih murah dibandingkan produk dari negara lain. Ini karena pemerintah Israel memberikan subsidi untuk ekspor kurma guna meningkatkan daya saing produk mereka di pasar global.
Jika Anda menemukan kurma dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran, ada kemungkinan besar produk tersebut berasal dari Israel.
Sebagai solusi, umat Islam dianjurkan untuk memilih kurma yang berasal dari negara-negara lain seperti Palestina, Arab Saudi, Tunisia, Iran, dan Yordania.
Kurma dari negara-negara ini tidak hanya memiliki kualitas baik tetapi juga mendukung perekonomian negara-negara Muslim lainnya.
Membeli produk yang sesuai dengan prinsip etika dan solidaritas kemanusiaan merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Dengan lebih selektif dalam memilih produk, khususnya saat Ramadan, kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu umat Islam dalam membuat keputusan yang lebih bijak saat membeli kurma di bulan Ramadan.
***