Purbalingga, serayunews.com
Pemkab Purbalingga, sudah menurunkan tim ahli dari perguruan tinggi, untuk menganalisis bencana alam tanah bergerak dan longsor, serta banjir di Kecamatan Karangreja. Hasil kajian itu, menjadi acuan untuk mengambil kebijakan terkait nasib warga terdampak bencana alam tersebut.
“Kita sudah menurunkan tim ahli, dari Unsoed dan juga koordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, usai Apel Siaga Penanganan Bencana di Alun-alun Purbalingga, Kamis (27/10/2022).
Terkait relokasi, jika memang hasil kajian menilai lokasi tersebut sudah membahayakan, maka akan dipindah. Pemkab, tentunya akan koordinasi juga dengan pemprov dan pimpinan pusat.
“Ya, kita nanti koordinasi dengan pemprov dan pusat juga untuk bisa mendapatkan bantuan,” katanya.
Mengenai lahan yang bakal dipakai relokasi, Pemdes telah memberikan alternatif. Selain itu, mungkin bisa menjadi lahan lain yang memang memungkinkan.
“Kalau lahannya desa juga ada atau nanti dicari sistem yang baik gimana, mungkin beli tanah masyarakat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kades Siwarak, Suratman menyampaikan, wilayah RT 04 RW 07 itu berupa perbukitan. Kondisinya dinilai tidak layak untuk pemukiman. Oleh karena itu, setelah terjadinya bencana ini, pihaknya berharap ada relokasi.
“Lokasi bencana sudah tidak layak untuk ditinggali kembali,” katanya, Rabu (26/10/2022).
Kades menjelaskan, rencana dan pengajuan relokasi sudah sejak tahun 2016. Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.
“Sejak 2016 sudah ada pengajuan untuk relokasi, karena tanah di sana cukup mengkhawatirkan. Apalagi sekarang sudah ada bencana tanah sudah terbuka maka jika kemasukan air lagi pasti kembali longsor,” ujarnya.