SERAYUNEWS – Saat ini, jagat media sosial (medsos) sedang ramai mengecam dan mengkritik aksi sebanyak lima orang pemuda Nahdliyin yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog.
Sementara itu, beredarnya foto para tokoh muda NU ini mengundang komentar ratusan netizen.
Foto mereka bersama Presiden Israel ini langsung heboh di dunia maya, bahkan menjadi trending topik di X (dulu Twitter)
Terparah, ada sebuah plesetan NU dengan mengartikannya sebagai Netanyahu United. T
agar tersebut kembali naik setelah beberapa waktu dipakai lebih dari 13,5 post berdasarkan pantauan tim Serayunews, per tanggal 15 Juli 2024 pukul 19.00 WIB.
Kemudian, kejadian ini sontak juga menambah daftar hitam organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Terakhir, mereka menjadi bulan-bulanan masyarakat usai menerima Izin Usaha Pertambangan (IUP) oleh pemerintah.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengutarakan kegeraman atas tindakan tersebut. Ia menyebut, kejadian itu sangat melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Hal itu Cholil Nafis sampaikan melalui akun X (dahulu Twitter) pribadinya @cholilnafis pada Senin (15/7/2024). Ia menilai, kunjungan ini tidak dapat kita terima dengan nalar sehat.
“Ini melukai perasaan umat Islam dan Indonesia. Tak bisa diterima oleh nalar sehat kunjungan mereka ke Israel bertemu presiden yg sdg menghancurkan manusia dan kemanusiaan di Palestina,” tulisnya, dikutip serayunews.com.
Lebih lanjut, dalam cuitan tersebut, Kiai Cholil mengungkapkan kekecewaannya terhadap pertemuan pertemuan antara intelektual muda Nahdliyin dengan Presiden Israel.
Menurutnya, kekejaman Zionis Israel terhadap rakyat Palestina tentu mendapat kecaman oleh seluruh umat Islam tidak terkecuali rakyat Indonesia.
Bahkan, sejumlah dukungan dan protes dari seluruh masyarakat dunia merupakan bentuk penolakan terhadap genosida yang Israel lakukan.
Sebut saja, seruan All Eyes on Rafah yang viral di media sosial. Selain itu, simbol buah semangka telah menjadi ciri khas perlawanan dan identitas bagi rakyat Palestina.
“Kita semua sedang melawan genosida yang dilakukan Israel sungguh kunjungan mereka itu keterlaluan,” tutupnya.
Sementara itu, secara terpisah, Kiai Cholil Nafis juga mengomentari aksi kelima aktivis untuk menemui Presiden Israel di akun Instagram pribadinya @cholilnafis.
Kia Cholil menegaskan, dialog tak jadi solusi permasalahan yang terjadi di Palestina. Pilihan itu tak sebanding dengan nyawa yang harus mereka bayar akibat kekejaman tentara Israel.
“Apa mashlahahnya secara kemanusiaan dan diplomasi mereka berkunjung dan bertemu dg Dedengkot Israel yg menyerang manusia dan kemanusiaan. Dialog apa dan apa gunanya?” tanyanya terheran-heran.
“Menghentikan demonstrasi dengan dialog sungguh tak masuk akal jika dilihat dari perilaku Israel yang menbunuh akal sehat dan anak2, orang tua dan warga tak bersalah,” imbuhnya.
Ia menuturkan, momen itu justru seakan-akan Nahdatul Ulama melegitimasi genosida Israel kepada Palestina. Padahal, berdirinya NU sedari awal hingga dewasa ini, terus mendukung kemerdekaan masyarakat Gaza dan lingkungan sekitar.
“NU sedari awal pendiriannya sampai sekarang berdiri dan mendukung rakyat Palestina utk kemerdekaannya dan anti penjajah,” tukasnya.***