SERAYUNEWS—- Candi Srikandi adalah candi di Kompleks Candi Arjuna dataran tinggi Dieng, terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Kawasan candi ini menempati dataran pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800 m.
Pembangunan kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa ini perkiraannya berlangsung antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9. Dugaannya, ini merupakan candi tertua di Jawa.
Saat ini, kondisi candi tidak lagi utuh karena atapnya telah runtuh, sehingga bentuk aslinya pada zaman dulu tidak tampak. Yang tersisa dari Candi Srikandi adalah bagian batur setinggi 50 cm dan badan yang berbentuk seperti kubus.
Kondisi relif-relief tersebut sudah agak rusak, tapi masih bias kita kenali dengan atribut para dewa yang terukir di dinding candi tersebut.
Atap candi sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Pada pintu masuk candi kondisinya sudah rusak, tapi masih dapat terlihat sebagai ambang pintu atas dan bawahnya.
Untuk mengembalikan kondisi candi seperti semula, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyusun batu-batu yang terpecah dalam proses rehabilitasi Candi Srikandi di kompleks Candi Arjuna, Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Senin (8/7/2024).
Pembangunan candi ini berlangsung pada masa pemerintahan Raja Mataram Kuno, Rakai Pikatan (840-856 Masehi).
Candi tersebut mengalami rehabilitasi dari kondisi sebelumnya. Sebagian pahatan dan atap candi rusak menjadi dapat terlihat lagi bentuk aslinya.
Keunikan Candi ini adalah adanya pahatan relief Trimurti atau tiga dewa utama umat Hindu. Dewa Wisnu di dinding candi bagian utara, Dewa Siwa di dinding candi sisi Timur, dan Dewa Brahmana di sisi Selatan.
Candi Srikandi yang terletak di sebelah utara Candi Arjuna ini mengambil nama dari tokoh dalam cerita Bharatayuddha.
Dalam perang Bharatayuddha, Srikandi maju sebagai panglima perang Pandawa yang menggantikan Resi Seta yang gugur.
Di kompleks percandian Dieng, Candi Srikandi menjadi satu-satunya yang memiliki relief Trimurti. Relief Dewa Wisnu terpahat di sisi utara candi, di sisi selatan tergambar relief Dewa Brahma, dan relief Dewa Syiwa terlihat di sisi timur bangunan candi.***(O Gozali)