Banjarnegara, serayunews.com
Ketua PGRI Jawa Tengah, Muhdi mengatakan, setiap kali hadir di Banjarnegara, nama mantan ketua PGRI Sulistiyo selalu terkenang. Bahkan Muhdi mengakui, jika nama tersebut adalah sosok paling inspiratif baginya.
“Sulistiyo adalah simbol anak desa yang bisa sukses dengan prestasi luar biasa. UU Guru dan Dosen, sangat kental dengan peran besar beliau. Saat itu, saya masih menjadi Sekum beliau,” kata Muhdi.
Untuk kepentingan guru, Sulistiyo selalu ada. Bahkan, untuk memimpin demonstrasi sekalipun. Hal itu diungkapkan Muhdi, dalam Konferensi Kerja (Konker) PGRI Kabupaten Banjarnegara, Selasa (5/7/2022) di gedung Rumah Guru PGRI Banjarnegara.
Dalam kesempatan itu, Muhdi juga mengingatkan agar PGRI harus mengubah wajah agar terlihat lebih muda.
“Suasana dan kondisi gedung pertemuan baru ini, juga harus beriringan dengan semangat muda para pengurusnya. Pengurus organisasi itu, harus menyesuaikan dengan yang diurusnya. Rata-rata guru sekarang yang PPPK adalah guru muda, maka para pengurus harus menyesuaikan diri, dengan menampilkan wajah utama profesi dan memuliakan guru,” katanya.
Sementara itu, Ketua PGRI Banjarnegara, Noor Tamami mengatakan, tahun-tahun mendatang akan lebih memajukan peran PGRI, karena dua tahun praktis cukup terhambat karena pandemi.
“Advokasi akan terus kita kawal. Kita akan tuntaskan PPPK guru, setelah tahap 1 ada 901 guru. Kita juga terus memperjuangkan tunjangan Kesra untuk Wiyata Bhakti, nilainya 30 miliar tiap tahun. Terima kasih Pemkab Banjarnegara atas apresiasinya terhadap guru,” katanya.
Plt Kepala Dindikpora Banjarnegara, Agung Yusianto mewakili Pj Bupati Banjarnegara yang berhalangan hadir berpesan, agar guru harus mengikuti perkembangan zaman.
“Era disrupsi menjadikan guru harus mengikuti perkembangan teknologi. Jangan menikmati zona nyaman. Saya mengakui dan mengapresiasi perjuangan PGRI,” katanya.
Tak hanya itu, dalam kegiatan ini juga ada bazar yang berisi pameran karya guru. Di antaranya komoditas kopi, buku-buku, media pembelajaran dan aneka produk UKM.
Ketua Bidang Organisasi PGRI Banjarnegara, Sidik Wibowo Ahmad yang sekaligus ketua panitia Konker mengungkapkan, bazar tersebut dalam rangka mengapresiasi karya para guru.
“Ternyata karya para guru luar biasa, dan sambutan para peserta Konker juga sangat positif. Mulai dari kopi khas Pagentan yang sudah mendunia dan karya buku-buku para guru luar biasa. Itu semua karya tangan-tangan kreatif para guru di Banjarnegara,” katanya.