SERAYUNEWS – Idulfitri sepertinya tidak sempurna tanpa hidangan khas yang terhidang di atas meja. Ya, suasana Idulfitri akan semakin terasa dengan keberadaan ketupat.
Sejumlah makanan yang selalu ditunggu-tunggu itu seperti opor ayam, sambal goreng ati, rendang daging, sayur lodeh yang semuanya dinikmati bersama dengan ketupat.
Makanan yang terbuat dari beras, berbungkus dengan anyaman janur itu sangat identik dengan Lebaran.
Namun, tahukah kamu bahwa kata ketupat atau kupat adalah sebuah singkatan yang mempunyai makna yang dalam?
Kata ketupat atau kupat itu sendiri berasal dari frasa bahasa jawa yaitu ngaku lepat, yang berarti mengakui kesalahan dan laku papat yang artinya empat tindakan.
Ngaku lepat atau mengakui kesalahan dilakukan melalui tradisi sungkeman.
Tradisi sungkeman adalah ritual seorang anak yang bersimpuh dan meminta maaf di hadapan orang tuanya.
Ngaku lepat juga diterapkan saat meminta maaf kepada tetangga dan kerabat, baik dekat maupun jauh.
Ketupat berhubungan dengan istilah Jawa yang memiliki arti ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).
Filosofi ini mengajarkan pentingnya merenungkan diri dan memperbaiki hubungan dengan orang lain, terutama pada saat Idulfitri.
Mengutip berbagai sumber, ngaku lepat sendiri berarti mengakui kesalahan. Kemudian, laku papat memiliki empat makna penting dalam kehidupan manusia.
Lebaran berarti akhir dan selesai, yang mengartkan bahwa waktu puasa Ramadhan telah berakhir dan siap menyambut hari kemenangan.
Sementara itu, kata luberan berarti berbagi dan mengeluarkan sebagian harta lebih (luber) kepada orang-orang yang kurang mampu.
Adapun leburan memiliki arti habis dan melebur, yaitu saat untuk saling melebur dosa dengan saling memaafkan satu sama lain.
Yang terakhir adalah laburan yang berasal dari sebuah kata labur atau kapur. Laburan ini adalah saat hati seorang muslim harus kembali jernih dan putih seperti sebuah kapur.
Selain namanya, bentuk dan bahan ketupat juga memiliki arti tersendiri.
1. Janur Kuning – Melambangkan pencegahan malapetaka dan perlindungan.
2. Beras – Simbol keberuntungan dan kemakmuran.
3. Santan – Berasal dari kata santen yang berirama dengan ngapunten (memohon maaf).
4. Anyaman yang Rumit – Mencerminkan kompleksitas hidup manusia dengan berbagai kesalahan dan dosa.
Ketika ketupat terbelah, isinya putih bersih menggambarkan hati suci setelah saling memaafkan di Hari Raya.
Dengan memahami makna tersirat di balik ketupat, semoga perayaan Idulfitri kita semakin bermakna dan penuh dengan keberkahan.***