CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Berbagai khasiat kesehatan dari madu telah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Selain dikonsumsi langsung, pemanfaatan madu yang diolah dalam berbagai produk makanan maupun obat obatan herbal juga semakin banyak di pasaran. Di Indonesia, ada dua jenis madu yaitu Madu Hutan dan Madu Ternak. Madu hutan dihasilkan dari lebah hutan yang hanya mengambil makanan langsung dari alam. Sedangkan madu ternak yang memang hasil dari budi daya, mempunyai periode di mana harus diberi gula sebagai sumber makan.
Dari kedua sumber makanan lebah itu, jenis madu hutan yang memang sulit dibudidayakan membuat kandungan zat madu tersebut lebih berkualitas. Madu hutan dihasilkan dari jenis lebah Apis Dorsata. Lebah terbesar berukuran sekitar satu sentimeter hingga 2,5 sentimeter ini, banyak terdapat di hutan kawasan sub tropis dan tropis. Lebah hutan ini merupakan lebah madu Asia yang paling produktif menghasilkan madu. Spesies ini berkembang hanya dikawasan sub-tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Philipina, India, dan Nepal.
Beberapa orang menyebut lebah ini dengan sebutan lebah madu raksasa, ada juga yang menyebutnya dengan lebah madu hutan. Lebah ini memang berukuran paling besar di antara jenis lebah madu yang lain seperti Apis mellifera, Apis cerana, Apis andreniformis dll. Ukurannya sekitar 2x lipat ukuran lebah madu yang biasa diternakkan
Di Indonesia, lebah Apis Dorsata masih banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara. Di pulau Jawa lebah ini sudah jarang ditemukan. Di Kawasan Hutan Namang, Provinsi Bangka Belitung spesies lebah hutan ini masih bisa ditemukan dihutan tropis ini. Berbagai macam pohon dan bunga pun tumbuh subur didaerah ini, tempat asri ini pun sangat potensial untuk tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis madu. Dari sekian banyak tanaman, pohon Pelawan yang ada di daerah tersebut cukup digemari para lebah. Para petani lebah di Desa Namang, meyakini kualitas madu dari lebah hutan yang berasal dari daerah tersebut, diyakini terbaik se Asia tenggara.
Lalu, apa perbedaan madu yang dihasilkan dari Lebah Hutan dan Lebah yang dibudidayakan atau diternak? Perbedaan paling mendasar dari madu hutan dan madu ternak yaitu dari sumber makanan lebah itu sendiri. Lebah madu hutan, mengambil nektar dari berbagai macam jenis pohon di hutan. Sedangkan lebah ternak dari satu jenis pohon utama (uni flora) tergantung dari musim buah atau bunga. Madu hutan merupakan produk organik karena dipanen langsung dari hutan. Kontaminasi bahan kimia dari Madu Hutan juga dipastikan tidak ada. Sedangkan madu ternak, sumber makanan pada lebah ternak ada kemungkinan mengandung pestisida.
Berdasarkan pertimbangan hal tersebut, pemilihan madu hutan pada produk Gizidat dinilai tepat. Berbahan dasar Madu Hutan, Gizidat juga menggunakan ekstrak ikan sidat dan ditambah dengan probiotik yang mampu menjaga nutrisi dan menambah kecerdasan anak. Manajer Pemasaran Gizidat, Achmad Subarkah SE menjelaskan, pemilihan madu hutan juga didasari bahwa madu hutan memiliki nutrisi yang lebih kaya dan manfaatnya lebih baik dari madu ternak.
“Karena jenis madu hutan dari berbagai daerah yang banyak Gizidat akan memiliki karakter rasa yang berbeda sesuai letak geografis, ketersediaan nektar daerah hasil panen. Kalau madu hutan kontaminasi bahan kimianya nol. Kalau madu ternak menggunakan pestisida untuk perkebunannya, jadi kemungkinan terkena zat kimia itu,” paparnya.
Selain itu, perbedaan yang signifikan yakni karena kandungan Propolis dan Bee Pollen yang lebih tinggi, sangat efektif bagi kesehatan. Kandungan antioksidan yang ada pada madu hutan Gizidat, adalah kandungan antioksidan lebih banyak ketimbang pada madu ternak.
“Khasiat madu hutan gizidat akan lebih terasa pada imunitas anak ketimbang madu ternak,” jelasnya.