SERAYUNEWS – Setiap 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Simak panduan penggunaan untuk logo pada momen tersebut.
Pasalnya, ini bukan sekadar tanggal dalam kalender, tetapi momentum penting untuk meneguhkan komitmen pada nilai-nilai dasar bangsa.
Tahun 2025, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali merilis logo resmi Hari Lahir Pancasila yang sarat makna, dengan filosofi mendalam dan aturan penggunaan yang harus diperhatikan.
Simbol utama dalam logo kali ini adalah “Garuda Niskala Hema”, representasi visual yang menggabungkan unsur kekuatan, keberhasilan, serta nilai-nilai luhur bangsa.
Logo ini tidak sekadar gambar, melainkan pengingat akan pentingnya menjaga dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi hidup berbangsa dan bernegara.
1. Niskala
Kata “Niskala” berasal dari bahasa Sanskerta, yang secara harfiah berarti “tak terlihat” atau “tidak berwujud”.
Namun, dalam konteks filosofi Pancasila, Niskala dimaknai sebagai kekuatan yang kokoh dan kuat, serta mencerminkan kemenangan yang tak selalu tampak secara kasat mata.
Ideologi Pancasila memang tidak bisa disentuh atau diukur secara fisik, tapi tertanam dalam pola pikir, perilaku, dan jiwa bangsa Indonesia — baik secara sadar maupun tidak sadar.
2. Hema
“Hema” berarti emas, simbol dari sesuatu yang bernilai tinggi, indah, dan tak ternilai. Emas juga menjadi lambang kejayaan dan pencapaian.
Dalam logo ini, kata “Hema” mewakili harapan akan masa depan bangsa yang gemilang jika nilai-nilai Pancasila terus dipelihara dan ditanamkan sejak dini.
Ketika dikombinasikan, “Garuda Niskala Hema” menyiratkan kekuatan dan kemuliaan bangsa yang dibentuk oleh ideologi tak kasat mata, namun bernilai tinggi, yang membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan.
Logo ini tidak hanya memiliki nama dan filosofi, tetapi juga terdiri dari elemen-elemen visual yang masing-masing punya makna mendalam:
1. Ilustrasi Manusia dan Segitiga Emas
Gambar manusia dengan segitiga emas yang mengarah ke atas melambangkan karakter manusia Indonesia yang ideal.
Warna emas menjadi representasi kejayaan, harapan, dan masa depan cerah. Posisi manusia di tengah menunjukkan bahwa pembangunan karakter bangsa menempatkan manusia sebagai subjek utama.
2. Pilar Lima Tiang
Di bagian bawah logo, terdapat lima bentuk menyerupai tiang kokoh. Ini adalah simbol lima sila dalam Pancasila.
Pilar-pilar ini menggambarkan fondasi kuat yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala kebijakan dan tindakan harus berlandaskan pada lima sila yang menjadi dasar negara.
3. Buku Terbuka
Logo juga menampilkan buku terbuka, yang menyimbolkan keberanian, kemerdekaan berpikir, dan kesiapan bangsa Indonesia untuk meraih masa depan.
Buku ini juga menekankan pentingnya pendidikan Pancasila yang harus dimulai sejak usia dini dan dilakukan secara konsisten.
Agar nilai-nilai dalam logo tidak terdistorsi, BPIP menetapkan pedoman resmi penggunaan logo Hari Lahir Pancasila 2025. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan:
Penggunaan yang Benar
Penggunaan yang Dilarang
Beberapa kesalahan umum yang harus dihindari saat menggunakan logo:
Menggunakan logo Hari Lahir Pancasila 2025 dengan benar berarti Anda turut menjaga marwah peringatan nasional ini.
Logo ini bukan sekadar ornamen, tetapi sarana komunikasi visual yang membawa pesan penting. Dengan menghormati ketentuan penggunaan, Anda ikut menyebarkan semangat Pancasila ke masyarakat luas.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan logo resmi dan pedoman lengkapnya, BPIP menyediakan aksesnya melalui situs: https://harlahpancasila.bpip.go.id.***