SERAYUNEWS – Pasca kebakaran yang terjadi di Pasar Wonokriyo, Gombong, Kamis (17/10/2024), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen berencana bakal segera merelokasi para pedagang yang terkena dampak ke tempat yang lebih aman.
Sesuai rapat koordinasi antara Pjs Bupati Kebumen bersama instansi terkait pada Jumat (19/10/2024) pagi yang membahas strategi penanganan pasca bencana kebakaran, para pedagang nantinya akan menempati sisi timur pasar dan di bekas terminal dalam pasar.
Hal itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Haryono Wahyudi sampaikan dalam keterangan resminya, Sabtu (20/10/2024).
Ia mengatakan bahwa pasar yang terbakar berada di sisi barat. Sehingga, alternatifnya pedagang yang terdampak akan relokasi di sebelah timur.
“Di sebelah timur itu masih ada los atau kios yang kosong. Untuk sementara pedagang akan kita relokasi di sebelah timur, atau di bekas terminal dalam,” ujar Haryono, melansir laman resmi Pemkab Kebumen.
Haryono menuturkan, setidaknya ada 125 kios yang terkena dampak dari musibah kebakaran tersebut. Belum lagi, adanya penambahan 400 pedagang labak dari total 672 pedagang.
Mereka tentunya akan segera pemerintah relokasi agar bisa kembali berjualan. Untuk itu, pihaknya, kata Haryono, masih terus melakukan komunikasi dengan PT. Karsa Bayu selaku pengelola pasar.
Sudah hampir 30 tahun lamanya, pihak ketiga mengelola pasar Gombong. Bukan lagi Pemerintah Daerah (Pemda) mengelolanya.
“Dalam penanganan ini kita masih komunikasi dengan pihak Karsa Bayu bagaimana memberikan pelayanan yang baik bagi para pedagang yang terkena dampak. Karena sebagai pengelola tentu punya tanggungjawab bersama,” tuturnya.
Lebih lanjut, Haryono mengungkap masa kontrak kerjasama pengelolaan Pasar Gombong oleh Karsa Bayu akan selesai pada akhir tahun 2025 mendatang.
Akan tetapi, dari pihak pengelola disebut tidak berminat lagi untuk melanjutkan kerjasama. Oleh karena itu, nantinya pengelolaan akan dikembalikan ke Pemda.
Seperti kita ketahui, Pasar Wonokriyo, Gombong pada tahun 2017 silam juga pernah mengalami kebakaran di sisi timur. Tahun ini berganti di sebelah barat.
Haryono mengaku belum tahu pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran pasar. “Itu nanti dari kepolisian, kita belum tahu,” pungkas Haryono.
Sementara itu, kronologi kebakaran bermula dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen yang mendapatkan laporan adanya kebakaran pukul 15.30 WIB. Laporan itu dari tim piket PUSDALOPS PB dan Posko Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan.
Mendapat laporan tersebut pihak BPBD Kebumen dan pihak terkait langsung melakukan penanganan.
“Mereka langsung berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran dan mengerahkan bantuan air berupa lima armada tangki guna mensuplay kebutuhan air untuk pemadaman serta peralatan pemadam yang dibutuhkan,” tulis keterangan di akun Instagram Pemkab Kebumen.
Hebatnya kebakaran, membuat pemadaman pun memakan waktu yang lama. Pada pukul 22.30 WIB api berhasil petugas kendalikan. Kemudian, proses berlanjut dengan pendinginan di area yang terbakar tersebut.
Hingga kini, belum ada laporan resmi terkait penyebab kebakaran maupun total kerugian yang para pedagang Pasar Wonokriyo Gombong alami. Baru ada jumlah kios dan pedagang terdampak saja.
***