Purwokerto, serayunews.com
Kepala Bapas Kelas II Purwokerto, Slamet Wiryono mengatakan, kerjasama ini merupakan upaya memperluas ruang gerak dan kesempatan kerja mantan warga binaan. Dalam membangun kemandirian mantan warga binaan, Bapas tidak bisa bekerja sendiri, tetapi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
“Kita mempertemukan berbagai pihak, termasuk pemkab dari Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara serta Kebumen melalui dinas terkait. Supaya kesulitan atau kendala di lapangan bisa kita atasi bersama,” jelasnya, Selasa (31/1/2023).
Slamet menjelaskan, sudah banyak mantan warga binaan yang Bapas disalurkan baik ke bidang otomotif, pertanian, peternakan hingga kuliner, dan lainnya. Mitra Bapas yang tergabung dalam Pokmas Lipas terus bertambah. Termasuk juga pendampingan hukum oleh Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI) Banyumas.
Sementara itu Ketua Peradi SAI Purwokerto yang juga Ketua Pokmas Lipas Jateng, Djoko Susanto memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, tahun ini pihaknya akan lebih fokus dalam penanganan atau pendampingan anak-anak yang terlibat masalah hukum. Sebab, jumlahnya cukup banyak. Pihaknya juga akan terus mengawal supaya mereka tidak mengulangi tindakan yang melawan hukum.
“Warga binaan yang masih dalam proses asimilasi ataupun yang sudah bebas murni, harus tetap mendapatkan pendampingan. Hingga kemudian mereka bisa mandiri secara ekonomi dan diterima oleh masyarakat sekitarnya. Sudah banyak pelatihan keterampilan yang difasilitasi oleh Bapas dan sudah banyak juga Pokmas Lipas yang mau menampung mereka. Ini merupakan awal yang bagus, stigma negatif terhadap warga binaan perlahan akan terkikis,” terangnya.
Djoko menegaskan, mantan narapidana bukanlah sampah masyakat. Mereka bisa berubah menjadi baik bahkan jauh lebih baik dari sebelum tersandung kasus hukum. Namun, butuh kepedulian bersama, terutama dari pihak pengampu kebijakan supaya bisa lebih memberdayakan mereka.
“Jangan berkecil hati, tidak ada yang sulit jika mau terus berusaha,” tegas Djoko.
Dalam penyampaian testimoni, Pemilik Jatramas, Wahyu Baharudin mengatakan, ia sudah lama mengakomodir banyak mantan warga binaan untuk bekerja di perusahaannya. Selain itu juga sering diminta menggelar pelatihan otomotif bagi warga binaan.
“Setelah mendapat pelatihan, banyak yang bekerja di tempat saja, dalam perkembangannya jika mereka ingin bekerja di tempat lain, juga kita perbolehkan,” ucapnya.