SERAYUNEWS – Rafika Nesha, gadis berusia 21 tahun ini merupakan satu di antara 550 petugas sortir dan lipat surat suara Pemilu 2024, di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas.
Anak seusianya, saat memiliki waktu luang akan cenderung memilih travelling, nongkrong, atau hanya rebahan di rumah. Tapi cewek cantik ini, memilih untuk ikut kerja menyortir dan melipat surat suara yang merupakan hal baru bagi dia.
Kali pertama juga bagi Nesha, memanfaatkan waktu libur kuliah untuk bekerja. Saat ini, mahasiswi Fisip Unsoed itu tengah menjalani masa libur semester.
“Iya, kuliah di Ilmu Politik FISIP Unsoed. Ini lagi libur semester, dari pada ngga ngapa-ngapain di kosan,” katanya, sembari terus melipat surat suara, Selasa (16/01/2024).
Keikut sertaannya menyortir dan lipat surat suara, dia mengajak beberapa teman kampusnya. Total ada 9 orang mahasiswa yang turut serta terlibat proses sortir dan lipat suara.
Mereka menjadi satu kelompok, di Gedung Gudang KPU Banyumas yang beralamat di Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran.
“Ini ada beberapa teman kuliah, bagi-bagi tugas. Ada yang sortir, ada yang melipat, ada yang packing, jadi lebih cepat,” katanya.
Jelang pelaksanaan Pemilu 2024 yang semakin dekat, persiapan logistik terus berkejaran dengan waktu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas, terus mengebut proses sortir dan lipat surat suara.
Ada 1.413.179 lembar surat suara yang sudah ada di Gudang KPU Banyumas. Terdiri dari lembar surat suara Pilpres, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, dan DPD.
Pekerja sortir dan lipat mereka akan mendapat bayaran per lembar, dari masing-masing jenis surat suara nilai upahnya berbeda.
Lembar surat suara Presiden Rp 150 per lembar, surat suara DPD Rp 200, dan surat suara DPRD Rp 250 per lembarnya.
“Ini saya kebagian yang lembar DPRD,” ujarnya.
Dalam sehari, satu kelompok dapat target bisa menyelesaikan 10 ribu lembar. Sejauh ini, bagi Nesha dan kawan-kawan, selalu berhasil melampaui target itu.
“Niatnya mau buat beli buku, lama ga beli buku bacaan,” kata perempuan asal Pemalang itu.
Sukma, teman sekelompok Nasha, dia juga kali pertama ikut dalam proses sortir dan lipat, surat suara Pemilu. Akhirnya bergabung dengan ratusan warga lainnya, karena dia, Nesha, dan beberapa teman sebelumnya magang di kantor KPU Banyumas.
“Sebelum ini kan kita magang di KPU, setelah selesai dapat tawaran ikut sortir dan lipat surat suara,” kata mahasiswa Administrasi Publik, Fisip, Unsoed.
Meski pengalaman pertama, namun Sukma mengaku, tidak mengalami kesulitan yang berarti. Dia dan sembilan teman lainnya, bisa beradaptasi, setelah dapat pembekalan dan pelatihan sebelumnya.
“Akhirnya kita tahu, ternyata prosesnya panjang mempersiapkan Pemilu,” katanya.