PMI Banjarnegara Siapkan Fasilitator Andal dengan Gelar Pelatihan Berbasis Kegiatan Masyarakat
Bagikan:

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara terus melakukan pengabdian masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan kualitas relawan dalam rangka menunjang pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Banjarnegara, serayunews.com
Demi menuju SDM fasilitator yang andal, PMI Banjarnegara, melakukan penyaringan dan pembekalan bagi kader dan relawan fasilitator kegiatan berbasis masyarakat. Nantinya mereka siap terjun mendampingi dan mendukung program pemerintah.
Ada 30 relawan yang mengukuti kegiatan pelatihan fasilitator berbasis masyarakat ini. Mereka terdiri atas berbagai unsur, yakni korps sukarela, tenaga sukarela, dan siaga bencana berbasis masyarakat.
Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara, Amalia Desiana mengatakan, pelatihan fokus pada upaya pengurangan risiko bencana. Selain itu, pencegahan krisis kesehatan berbasis masyarakat.
“Saat ini, paradigma penanggulangan bencana di Indonesia telah bergeser. Mulanya tanggap darurat atau respons bencana, menjadi upaya mitigasi dan pencegahan,” ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, kondisi tersebut diperkuat dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Tugas penanggulangan bencana kini tidak lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun, juga dunia usaha dan masyarakat,” katanya.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, PMI memiliki tugas membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana, donor darah, serta pembinaan generasi muda.
“Kami berharap melalui kegiatan pelatihan ini, dapat mencetak fasilitator yang andal. Nantinya mereka mendampingi kegiatan–kegiatan berbasis masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, PMI Banjarnegara bersama dengan beberapa fasilitator BPBD Banjarnegara, Dinas Kesehatan, serta PMI Provinsi melakukan pembekalan bagi relawan fasilitator kegiatan berbasis masyarakat.
“Harapannya setelah ini mereka benar-benar menguasai dan bisa menjalankan pola pembinaan dan pengembangan serta aplikasi di lapangan,” katanya.
Beberapa materi antara lain kepalangmerahan, strategi pengurangan AKI dan AKB, strategi PRB berbasis masyarakat, perencanaan pembangunan desa.