Jumat (1/4/2022), warga di bantaran Sungai Serayu digegerkan dengan terdamparnya ribuan ekor ikan. Berbagai jenis ikan sungai yang ‘mabuk’ itu, dengan gampang ditangkap warga dengan alat seadanya.
Purwokerto, serayunews.com
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas, Sulistiono mengatakan, sementara diduga ikan-ikan itu pingsan lantaran pekatnya lumpur yang terbawa arus dari wilayah pegunungan dan Waduk Mrican di Kabupaten Banjarnegara.
Pertemuan lumpur dari arah pegunungan dan Waduk Mrican ini, diduga jadi penyebab ikan di Sungai Serayu terdampar.
“Informasinya di Waduk Mrican sedang dikuras. Otomatis airnya jadi keruh, ikannya mabok karena memang tidak baik untuk ikan,” ujar dia kepada serayunews.com, Sabtu (2/4/2022).
Untuk memastikan kandungannya, dinas akan melakukan uji sampel air di Sungai Serayu.
“Kita akan uji coba, lihat perkembangan lebih lanjut dan kalau memang alatnya kurang kita akan kirim sampelnya ke Semarang atau Jakarta,” kata dia.
Uji sampel air tersebut juga untuk memastikan kecurigaan warga, adanya dugaan racun ikan yang sengaja disebar di Sungai Serayu.
“Itu kami berusaha memastikannya semua, diracun atau dari limbah pabrik. Tetapi kami rasa kalau itu bukan dari limbah pabrik, karena biasanya dari limbah pabrik warnanya hitam, ini coklat. Kemudian di sekitaran Sungai Serayu tidak ada pabrik yang beroperasi terutama di Kabupaten Banyumas,” ujarnya.
Fenomena serupa, memang tidak terjadi sekali ini saja. Menurut Sulis, beberapa tahun lalu juga sempat terjadi.
“Sebenarnya itu kalau dibiarkan asal tidak sampai dipinggir sungai sekali, ikannya masih bisa segar kembali. Karena memang untuk ikan mabok levelnya ada kematian ataupun sembuh sendiri. Tetapi kadang menarik masyarakat untuk diambili,” kata dia.