
SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten Cilacap tengah menggelar seleksi terbuka (open bidding) untuk mengisi sembilan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang masih kosong. Proses ini disambut antusias oleh para pejabat di lingkungan Pemkab Cilacap.
Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Ketua Panitia Seleksi (Pansel), Sadmoko Danardono, mengungkapkan bahwa terdapat 56 orang pendaftar, namun satu peserta tidak lolos karena faktor usia.
“Pendaftarnya luar biasa, ada 56 orang, tapi satu tidak memenuhi syarat karena faktor usia. Jadi yang memenuhi syarat ada 55 orang,” ujar Sadmoko, Jumat (24/10/2025).
Para peserta yang lolos kini bersiap mengikuti tahapan uji kompetensi pada 27–29 Oktober 2025, bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), perguruan tinggi berakreditasi A yang dipercaya untuk melaksanakan asesmen kompetensi manajerial dan sosial kultural.
“Selama tiga hari, peserta akan menjalani berbagai macam tes di UNS, kemudian dilanjutkan dengan tes wawancara,” jelasnya.
Dari seluruh tahapan seleksi, nilai peserta akan digabung untuk menentukan tiga besar di setiap formasi jabatan. Hasilnya kemudian direkomendasikan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), sebelum akhirnya Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman memilih satu nama terbaik untuk tiap posisi.
“Kalau sesuai jadwal, akhir November nanti sembilan kekosongan jabatan sudah terisi semua,” kata Sadmoko.
Sadmoko menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilaksanakan secara transparan, profesional, dan bebas praktik jual beli jabatan.
“Ini bagian dari komitmen Bapak Bupati. Pengisian jabatan di Cilacap tidak ada jual beli jabatan. Semua peserta memiliki peluang yang sama,” tegasnya.
Ia mencontohkan, formasi Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) menjadi posisi paling diminati, dengan sembilan peserta mendaftar.
“Artinya peluang mereka sama, tinggal bagaimana masing-masing menunjukkan kompetensinya,” ujar Sadmoko.
Sebagai mantan peserta seleksi terbuka yang kini menjabat Sekda, ia turut berbagi pengalaman.
“Waktu ikut seleksi Sekda, saya mempersiapkan diri dengan belajar banyak hal, membaca aturan, dan memperluas wawasan. Kuncinya adalah masuk tiga besar dulu, kalau tidak ya peluangnya tertutup,” kenangnya.
Melalui seleksi terbuka ini, Pemkab Cilacap berkomitmen menegakkan sistem merit dalam pengisian jabatan.
Proses yang objektif dan berbasis kompetensi diharapkan mampu melahirkan pejabat yang berintegritas, inovatif, dan responsif terhadap masyarakat.
Dengan begitu, pejabat terpilih nantinya dapat memperkuat kinerja birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Cilacap.