SERAYUNEWS-Pedagang Pasar Kroya lama menanti realisasi pembangunan pasar yang baru. Sebab, pada 31 Desember 2021, Pasar Kroya Kebakaran. Setelah menunggu hampir tiga tahun, groundbreaking pembangunan Pasar Kroya dilaksanakan pada Rabu (25/9/2024).
Peletakan batu pertama pembangunan Pasar Kroya dilakukan oleh sejumlah pejabat. Mereka yang datang di antaranya Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jawa tengah Kusworo, dan Pj. Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto.
Dalam sambutannya, Mohamad Arief Irwanto, mengungkapkan bahwa Pasar Kroya terbakar pada 31 Desember 2021. Kebakaran membuat 80% bangunan rusak dan pasar tidak dapat berfungsi, sehingga pedagang tidak bisa berjualan.
Kebakaran Pasar Kroya tak hanya menggoyahkan alur perekonomian warga Kroya. Pasalnya, Pasar Kroya merupakan pasar induk bagi Cilacap dan kabupaten tetangga seperti Banyumas, Purbalingga, dan Kebumen. Namun, pembangunan pasca kebakaran tidak bisa serta merta harus dilakukan.
Rencana pembangunan kembali Pasar Kroya telah melalui berbagai tahapan yang kompleks. Apalagi, terkait Pasar Kroya, adanya perjanjian yang mengikat dengan pihak lain hingga tahun 2032.
Kasus itu pun harus diselesaikan melalui pengadilan. “Setelah melalui proses persidangan, akhirnya pengadilan memutuskan bahwa pembangunan Pasar Kroya akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap,” katanya.
Karena keterbatasan anggaran, Pemkab Cilacap mengajukan permohonan anggaran untuk pembangunan kembali Pasar Kroya kepada pemerintah pusat yang juga didukung oleh Komisi V DPR RI.
“Pada tanggal 18 September 2024 telah dilaksankan penandatanganan kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen Wilayah 2 BPPW Jawa Tengah Kementerian PUPR RI dengan penyedia jasa PT. Linche Romauli Raya selaku penyedia pembangunan atau renovasi Pasar Kroya, dimana Proses Pembangunan Pasar Kroya akan dilaksanakan selama sembilan bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp67 miliar,” tambah Arief.
Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa anggaran sebesar Rp67 miliar merupakan alokasi yang besar untuk pembangunan pasar di tingkat kabupaten. Menurutnya, Pasar Kroya memiliki peran strategis sebagai pasar induk yang mendukung perekonomian di wilayah sekitar.
“Pasar Induk Kroya ini sangat besar, dan sebagai penyangga kabupaten lainnya. Saat kebakaran kita sangat sedih. Ada kurang lebih 300 kios yang terbakar. Anggaran Rp67 miliar sangat besar untuk ukuran sebuah pasar di Kabupaten. Alhamdulillah bisa turun. Semoga dengan dibangunnya Pasar Kroya ini memiliki multiplier effect bagi perekonomian di lingkungan sekitar pasar,” ujar Novita.
Sementara itu Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jawa tengah – Kusworo, menjelaskan bahwa nantinya semua sarana dan prasarana pendukung keamanan pasar juga akan dibangun termasuk perlindungan dari kebakaran.
“Sistem pengamanan dari kebakaran itu masuk dalam kontrak, tinggal nanti kita akan melatih pengelola pasar untuk mengoperasikan dan pemeliharaan dari proteksi kebakaran tersebut,” kata Kusworo.
Pembangunan Pasar Kroya akan dilaksanakan dalam 2 tahun (2024 – 2025) dengan masa pengerjaan sembilan bulan. Pasar Kroya yang direncanakan memiliki 3 lantai dan telah sesuai dengan standar bangunan serta Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Pasar Rakyat. Bangunan ini akan memiliki total 1.616 ruang dagang, terdiri dari 248 kios, 1.148 los, dan 220 ruang luar los. Dengan demikian, diharapkan padar ini dapat menjadi fasilitas yang lebih representatif bagi kegiatan jual beli serta menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Cilacap, terutama di Kecamatan Kroya.