Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
“Hari ini sebanyak 20 ton gula kelapa organik dari Purbalingga seharga Rp 500 juta kita kirim ke Malaysia. Ini merupakan produksi perajin gula kelapa di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi). Bupati mengungkapkannya saat melepas keberangkatan ekspor ke Malaysia, di halaman Pendapa Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Kamis (10/8/2022).
Bupati berharap ke depan akan ada keberlanjutan dan ada permintaan-permintaan selanjutnya. Ia mengatakan perlu dorongan kegiatan ekspor tersebut karena para penderes uga ikut merasakan keuntungannya.
“Purbalingga memiliki kemampuan produksi gula kelapa sebanyak 9000 – 10.000 ton per tahun. Jadi bisa kita lihat, Purbalingga memiliki sekitar 5 ribu hektar lebih lahan tanaman kelapa dan ada 11 ribu lebih penderes,” katanya.
Sementara itu Direktur CV Bunga Palm Indonesia, Ir Gunarto selaku distributor ekspor ke Malaysia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan CV Maras Bekasi mengekspor gula kelapa organik berbentuk Coconut Sugar Block. Menurutnya gula kelapa Purbalingga memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya lebih lezat, lebih harum, dan glycemic index rendah.
“Kita mengolahnya menjadi gula block, gula kristal, nektar, dan kita juga akan kembangkan menjadi kecap asin bisa langsung konsumsi,” lanjutnya.
Sejauh ini pihaknya juga telah mengekspor gula kelapa organik ini ke berbagai negara. Misalnya Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Kapasitas produksinya bisa menjual 400 ton per bulan dengan memberdayakan 450 penderes dari Purbalingga sebagai mitra binaan.
“Kami juga sudah memiliki berbagai sertifikasi organik, seperti USDA untuk Amerika, JAS Jepang, Eropa, HACCP, FDA, Halal dan BPOM. Kami juga sedang mengurus Sertifikat Fair Trade,” imbuhnya.