SERAYUNEWS – Saat waktu berbuka puasa, banyak orang memilih minuman manis dan dingin, seperti es teh, untuk menghilangkan rasa dahaga. Segelas es teh manis terasa begitu segar bagi mulut dan tenggorokan yang kering setelah berpuasa selama belasan jam.
Selain itu, teh sering dijadikan pilihan minuman saat sahur di pagi hari. Namun, para ahli menyarankan agar tidak memulai buka puasa atau sahur dengan secangkir teh.
Ada beberapa alasan mengapa segelas teh kurang baik bagi tubuh yang tengah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Lalu, apa saja alasan tersebut?
Es teh manis sebaiknya dihindari sebagai pilihan minuman pelepas dahaga saat berbuka puasa. Selain itu, tidak disarankan untuk mengonsumsinya saat sahur, bahkan dalam kondisi hangat atau panas.
Jika dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering, es teh manis dapat menimbulkan masalah kesehatan pada beberapa orang.
Menurut Ali, mengonsumsi es teh manis berpotensi menyebabkan kontraksi atau kram perut pada sebagian individu. Namun, efek ini tidak selalu dialami oleh semua orang, dan setiap individu mungkin merasakan dampak yang berbeda.
Jika es teh manis dikonsumsi saat berbuka puasa, terutama dilakukan setiap hari, hal ini dapat memicu lonjakan gula darah dalam tubuh karena tingginya kadar gula yang terkandung di dalamnya.
Salah satu alasan mengapa es teh manis tidak dianjurkan untuk diminum saat berbuka puasa adalah karena dapat mengganggu penyerapan zat gizi.
Teh mengandung senyawa yang dikenal sebagai tanin, yang memiliki kemampuan mengikat zat besi dalam beberapa jenis makanan. Hal ini menyebabkan penyerapan zat besi oleh saluran pencernaan menjadi terhambat.
Bagi mereka yang memiliki kadar zat besi rendah, konsumsi es teh manis yang berlebihan dapat memperburuk kondisi tersebut.
Es teh dapat menyebabkan mual pada beberapa orang. Hal ini disebabkan oleh senyawa tertentu yang terdapat dalam teh, terutama jika diminum dalam jumlah yang berlebihan atau saat perut kosong.
Air kelapa sangat dianjurkan untuk berbuka puasa karena kemampuannya dalam menghidrasi tubuh sekaligus mengisi kembali elektrolit yang hilang selama berpuasa.
Selain itu, air kelapa berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf, membantu kontraksi otot, termasuk otot jantung, serta menjaga keseimbangan pH tubuh dan keseimbangan cairan.
Air putih merupakan pilihan paling aman dan sehat saat berbuka puasa.
Selama lebih dari 12 jam, tubuh kehilangan banyak cairan, dan satu-satunya yang dapat membantu mengembalikan cairan tersebut adalah air putih.
Secara umum, disarankan agar kita mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas atau sekitar 2 liter dalam sehari. Oleh karena itu, setelah waktu berbuka, penting untuk segera memenuhi kebutuhan cairan tersebut.
Disarankan untuk berbuka dan sahur dengan air putih agar tubuh dapat beradaptasi dengan lebih baik. Namun, bukan berarti minuman manis harus dihindari sepenuhnya.
Jika Anda ingin menikmati kesegaran dari minuman manis, sebaiknya beri jeda beberapa saat setelah berbuka.***