SERAYUNEWS- Setiap bulan Mei dan Oktober, umat Katolik di seluruh dunia mendaraskan Doa Rosario secara rutin. Doa ini menjadi sarana devosi kepada Bunda Maria, sekaligus bentuk permohonan rahmat kepada Allah melalui perantaraan-Nya.
Melansir berbagai sumber berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai Ujud Doa Rosario Peristiwa Sedih. Tujuan utama doa Rosario di Bulan Rosario adalah untuk memberi penghormatan lebih intensif kepada Bunda Maria.
Selain itu, doa ini mengajak umat agar semakin tekun berdoa dan merenungkan misteri keselamatan Yesus Kristus.
Dalam “Tata Doa Rosario” Katedral Purwokerto dijelaskan bahwa ada empat kelompok peristiwa yang menjadi renungan utama:
⦁ Peristiwa Gembira (Senin dan Sabtu)
⦁ Peristiwa Terang (Kamis)
⦁ Peristiwa Sedih (Selasa dan Jumat)
⦁ Peristiwa Mulia (Rabu dan Minggu)
Dari rangkaian itu, Peristiwa Sedih menjadi momen doa yang penuh makna karena mengajak umat merenungkan penderitaan Yesus Kristus.
Ujud doa adalah intensi khusus yang dipersembahkan ketika mendaraskan doa Rosario. Ujud ini bisa berupa doa pribadi, doa keluarga, maupun doa bersama untuk umat yang sedang mengalami penderitaan.
Dalam buku Ibadat Bulan Rosario: Gereja Keuskupan Surabaya Berdevosi Rosario Bersama Para Kudus (Komisi Liturgi Keuskupan Surabaya, 2025), dijelaskan bahwa ujud doa dapat dibacakan di awal Rosario atau disisipkan dalam setiap peristiwa.
Contoh Ujud Doa Rosario Peristiwa Sedih
1. Ujud Doa untuk Intensi Pribadi
“Tuhan Yesus, dalam Rosario Peristiwa Sedih ini, aku mempersembahkan seluruh pergumulanku, keluargaku, serta orang-orang yang kucintai. Semoga aku tetap setia memikul salib kehidupan dan percaya bahwa setiap penderitaan memiliki makna dalam kasih-Mu.”
2. Ujud Doa untuk Doa Bersama
“Ya Tuhan, dalam permenungan Peristiwa Sedih ini, kami mempersembahkan doa bagi umat-Mu yang sakit, kehilangan harapan, dan diperlakukan tidak adil. Semoga mereka diteguhkan oleh kasih-Mu yang lebih besar dari segala penderitaan.”
3. Ujud Doa dalam Lima Permenungan Peristiwa Sedih
⦁ Peristiwa I (Yesus Berdoa di Getsemani): “Ya Bapa, ajarilah kami setia kepada kehendak-Mu, meski dalam penderitaan.”
⦁ Peristiwa II (Yesus Didera): “Kami berdoa bagi saudara kami yang sakit. Kuatkan mereka dengan kasih-Mu.”
⦁ Peristiwa III (Yesus Dimahkotai Duri): “Tuhan, hiburlah mereka yang dihina dan diperlakukan tidak adil.”
⦁ Peristiwa IV (Yesus Memanggul Salib): “Berilah kami kesabaran dalam memikul salib hidup kami setiap hari.”
⦁ Peristiwa V (Yesus Wafat di Salib): “Terimalah arwah saudara-saudari kami yang telah berpulang dalam kerajaan-Mu.”
Secara umum, urutan doa Rosario terdiri atas:
⦁ Tanda Salib
⦁ Syahadat Para Rasul (Aku Percaya)
⦁ Bapa Kami
⦁ Salam Maria (3 kali)
⦁ Kemuliaan dan Doa Fatima
⦁ Pernyataan Peristiwa Sedih
⦁ Bapa Kami – Salam Maria (10 kali) – Kemuliaan – Doa Fatima (untuk setiap peristiwa I–V)
⦁ Doa Penutup
Umat Katolik bisa menyisipkan ujud doa Rosario sesuai kebutuhan, misalnya untuk keluarga, untuk orang sakit, atau untuk jiwa-jiwa di api penyucian.
Doa Rosario bukan hanya rangkaian doa berulang, tetapi sarana kontemplasi iman. Dengan mendaraskan doa ini, umat Katolik diajak untuk merenungkan:
⦁ Misteri hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus.
⦁ Keteladanan Bunda Maria yang setia mendampingi Yesus.
⦁ Kehidupan rohani yang lebih tekun dalam pengharapan dan kasih.
Dengan berdevosi Rosario, umat percaya bahwa segala ujud doa Rosario peristiwa sedih akan sampai kepada Allah melalui perantaraan Bunda Maria.
Ujud Doa Rosario Peristiwa Sedih menjadi salah satu bentuk doa yang menyentuh hati, terutama pada hari Selasa dan Jumat.
Doa ini menolong umat Katolik untuk menimba kekuatan di tengah penderitaan, sekaligus mempercayakan segala pergumulan kepada Tuhan.
Melalui doa ini, umat diajak untuk tidak hanya merenungkan penderitaan Yesus, tetapi juga menghadirkan kasih dan pengharapan dalam kehidupan sehari-hari.