SERAYUNEWS – Bulan Oktober 2025 menawarkan pemandangan langit yang luar biasa dengan beragam fenomena astronomi yang menarik.
Dari hujan meteor dengan titik puncak menakjubkan hingga purnama supermoon, bulan ini menjadi waktu yang tepat bagi penggemar astronomi dan masyarakat umum untuk menyaksikan ajaibnya langit malam.
Salah satu fenomena favorit adalah hujan meteor yang datang dari berbagai sisa debu komet yang melintasi orbit Bumi. Pada tanggal 5 Oktober 2025, puncak hujan meteor Camelopardalids akan muncul.
Pengamatan meteor ini berasal dari debu komet 289P/Blanpain terutama di langit utara pada malam hingga dini hari. Meski intensitas meteor sedang, cahaya meteor yang indah saat melintas tetap memukau.
Selanjutnya, hujan meteor Draconid pada tanggal 8 Oktober. Fenomena ini unik karena titik radianya berada tepat saat rasi Draco langit utara, memungkinkan pengamatan lebih awal setelah matahari terbenam.
Meteor Draconid atau dengan meteor lambat dan cahayanya yang terang, beberapa kali membentuk fireball atau bola api turut menghiasi langit.
Bulan Oktober juga akan menampilkan hujan meteor Orionid pada 22-23 Oktober 2025. Hujan meteor ini berasal dari debu Komet Halley, yang mengorbit matahari setiap 76 tahun.
Saat partikel debu masuk ke atmosfer Bumi, mereka membentuk jejak cahaya yang menyerupai bintang jatuh berwarna-warni atau streaks, tontonan yang pasti mencuri perhatian banyak orang.
Fenomena lain yang tak kalah menarik adalah munculnya supermoon atau bulan purnama besar dalam sebulan, atau sebagai Hunter’s Moon, pada tanggal 7 Oktober 2025.
Supermoon ini terjadi ketika posisi bulan berada sangat dekat dengan Bumi (perigee), sehingga tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Fenomena ini menjadi momen pas untuk pengamatan dan fotografi astronomi.
Tidak hanya bulan, beberapa planet juga turut menampilkan indahnya langit malam yang mempesona.
Pada 5 Oktober, bulan purnama akan berdekatan dengan Saturnus, hanya berjarak sekitar 3,33 derajat, menciptakan hal spektakuler saat langit malam.
Sementara itu, planet kerdil Ceres dan galaksi Andromeda (Messier 31) akan mencapai titik puncak kecerahan pada 2 Oktober, memungkinkan pengamatan dengan mata telanjang tepat saat langit yang sangat gelap.
Selain itu, kejadian langka berupa lintasan komet C/2025 A6 (Lemmon) yang melintas dekat orbit Bumi pada 22 Oktober juga menjadi sorotan.
Bulan Oktober 2025 banyak sekali fenomena langit dengan penikmat oleh semua kalangan, mulai dari hujan meteor, purnama supermoon, hingga hadirnya komet dan planet yang indah.
Seluruh wilayah Indonesia dapat melihat fenomena ini dengan catatan kondisi atmosfer mendukung. Momen-momen langit ini mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan menghargai alam semesta.***