SERAYUNEWS – Forum Masyarakat Peduli Program Makan Bergizi Gratis (FMP2M) resmi mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia.
Surat tersebut berisi laporan dan aduan terkait berbagai persoalan yang ditemukan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas.
Penyampaian surat dilakukan saat kunjungan perwakilan Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) ke Banyumas pada Kamis (16/10/2025).
Forum menilai, sejumlah permasalahan di lapangan perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut dari pemerintah pusat.
Sekretaris FMP2M, Edo Damaraji, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi beberapa dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan MBG di Banyumas.
Menurut Edo, kasus-kasus tersebut antara lain dugaan keracunan makanan di tiga sekolah, yaitu SD Pengembatan, TK Pertiwi, dan SD Negeri Kediri, serta pencemaran sumur di Rejasari.
Selain itu, forum juga menyoroti kualitas menu makanan yang dinilai belum memenuhi standar gizi sebagaimana mestinya.
“Berdasarkan temuan masyarakat dan unggahan di media sosial, banyak menu yang tidak sesuai dengan ketentuan gizi seimbang,” ujarnya.
Dalam surat ke Presiden, FMP2M mengajukan empat butir utama tuntutan untuk memperbaiki pelaksanaan program MBG di Banyumas:
Edo menegaskan bahwa FMP2M tetap mendukung penuh kebijakan nasional Program Makan Bergizi Gratis.
Namun, dukungan itu diiringi dengan komitmen untuk mengawal agar pelaksanaannya tepat sasaran dan higienis.
“Kami bukan menolak, tetapi justru menjaga agar Program Makan Bergizi Gratis benar-benar tepat sasaran, higienis, dan bermanfaat bagi anak-anak kita,” tegasnya.