“Setelah kita tes, nakes yang tertular dari pasien ABK Filipina itu alhamdulillah tidak ada varian baru. Setelah kita tes _genome squencing_, alhamdulillah tidak terpapar itu (B.16.17.2),” katanya.
Pengetesan _genome squencing_ itu dilakukan pada 12 nakes di Cilacap yang positif usai menangani ABK asal Filiphina. Pengetesan dilakukan di laboratorium Universitas Gadjah Mada.
Meski begitu, Ganjar menegaskan bahwa varian baru COVID-19 asal India itu sudah ada di Jawa Tengah. Kasus itu dibawa oleh para ABK berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muat di Pelabuhan Cilacap.
“Sudah ada (varian baru), kan sudah ada yang meninggal. Tapi orang Filipina. Hanya ABK itu saja (yang terpapar varian baru Covid-19),” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga kesehatan RSUD Cipacap dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 usai merawat atau berinteraksi dengan 13 ABK asal Filiphina. Padahal diketahui, ABK tersebut terkonfirmasi virus varian baru asal India, B.16.17.2.
Dari kejadian itu, sejumlah nakes tersebut kemudian dicek dengan _genome squencing_ untuk mengetahui apakah terpapar virus varian baru tersebut. Proses pengetesan dilakukan di laboratorium UGM. Hasil pengetesan itu dipastikan bahwa para nakes tersebut tidak terpapar virus varian baru.