SERAYUNEWS – Akhir-akhir ini, marak terjadi kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Indonesia. Bahkan, jumlahnya cenderung meningkat drastis beberapa pekan di awal tahun 2024.
Angka kematian kasus dengue di Indonesia tergolong tinggi selama 4 tahun terakhir. Tercatat, hingga Februari 2024, total jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 38.462 orang. Terlebih, per tanggal 18 Maret 2024, tercatat sebanyak 316 kasus kematian.
Oleh karena itu, simak artikel dari serayunews.com untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai penyakit DBD.
Lonjakan kasus DBD beberapa pekan terakhir itu Wakil Menteri Kesehatan atau Wamenkes Dante Saksono Harbuwono ungkapkan saat rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Menurut Wamenkes, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Peringkat kedua adalah Jawa Timur dengan 3.638 kasus, Jawa Tengah 3.152 kasus, Sulawesi Utara 2.763 kasus, dan Kalimantan Tengah 2.309 kasus.
Terdapat 5 kabupaten/kota dengan kasus kematian tertinggi. Kelimanya ialah Kabupaten Jepara, Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Blora.
Selanjutnya, melansir dari Ayo Sehat Kemenkes, Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti.
Penyebab DBD, bukan lain dan tidak bukan yaitu penularan virus dengue kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Umumnya, nyamuk ini berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. Mereka lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.
Berikutnya, gejala utama penyakit DBD meliputi demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat celsius. Demam ini berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.
Gejala lain yang biasanya berlangsung adalah nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
Pada fase kritis penyakit ini, suhu tubuh menurun dan tubuh terasa dingin, walaupun penderita mungkin merasa seperti sudah sembuh. Akan tetapi, pada fase ini perlu waspada karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.
Pengobatan DBD
Sementara itu, Pengobatan jika terjangkit penyakit DBD meliputi konsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, baik melalui cairan oral maupun melalui cairan intravena jika diperlukan.
Pasien juga sebaiknya beristirahat total dan melakukan kompres pada tubuh untuk membantu mengatasi demam. Obat simptomatik seperti penurun panas (misalnya parasetamol) dan obat antimual dapat diberikan untuk meredakan gejala.
Itulah berbagai informasi mengenai penyakit DBD yang kian marak peningkatan kasusnya. Obati segera jika mengalami keluhan di atas.***