Nama Dokter Gumbreg cukup terkenal di Banyumas. Namanya diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Purwokerto. Dokter Gumbreg atau kadang ditulis Goembrek adalah sosok yang terkemuka di masa lampau.
Dokter Gumbreg yang lahir pada 28 Juni 1885, adalah salah satu tokoh pendiri organisasi Boedi Oetomo. Saat dokter Gumbreg masih sekolah di STOVIA itulah Boedi Oetomo didirikan. Di masa pendirian Boedi Oetomo, tugas dokter Gumbreg adalah melakukan pendekatan pada para bupati yang sejalan dengan garis Boedi Oetomo yang melawan penjajahan. Dokter Gumbreg mendapatkan tugas tersebut karena dia adalah keturunan bupati.
Selain kiprah di masalah kebangsaan sebelum Indonesia merdeka, dokter Gumbreg tentu saja juga sibuk dengan tugasnya sebagai dokter. Pada 1909 setelah lulus dari STOVIA, dokter Gumbreg mendapatkan tugas ke Malang yang saat itu ada wabah pes.
Setelah dari Malang, dokter Gumbreg dilantik menjadi dokter bumiputera yang dilantik tanpa ujian. Sejak menjadi pegawai pemerintah HIndia Belanda pada 1911 sampai 1941, dokter Gumbreg menjalankan tugas di 34 kota.
Salah satu yang tak terlupakan adalah ketika dokter Gumbreg bertugas di Banten. Saat itu, daerah tersebut dijangkiti malaria dan memakan banyak korban. Saat itu, rakyat Banten tak paham tentang penyakit malaria. Mereka malah menilai bahwa kejadian tersebut sebagai perbuatan setan.
Di masa itulah dokter Gumbreg coba mengobati. Namun, masyarakat yang belum paham soal malaria, akhirnya menentang usaha pengobatan dokter Gumbreg. Dokter Gumbreg pun dilempari batu sampai harus melarikan diri bersembungi di gorong-gorong.
Dokter Gumbreg sendiri pada akhirnya bertugas di Banyumas setelah pensiun. Pada 1955, dokter Gumbreg menjadi Pemimpin RSU Banyumas. Bahkan, di usia yang sangat senja pada 1967, dokter Gumbreg masih sukarela bekerja di RSU Banyumas. Dokter Gumbreg wafat pada 19 Januari 1968. Dokter Gumbreg dimakamkan di Dawuhan Banyumas. Namanya kini diabadikan menjadi nama jalan di Purwokerto.
Referensi
Tulisan dari Sudarmaji: “SUD Banyumas: Mengapa Patut Dinamakan Dokter Goembrek?”
kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/rm-goembrek