Kepala Desa Ujungmanik Sugeng Budiyatno mengatakan jika keberadaan paus diketahui sekitar pukul 06.00 WIB. Nelayan yang mengetahui adanya paus terdampar, segera memberitahu nelayan lainnya.
“Kemungkinan pukul 04.00 WIB atau 05.00 WIB ada pasang besar, dan paus ikut masuk ke sungai, setelah surut sekitar pukul 06.00 mulai surut, mungkin ketinggalan di sana. Nelayan yang lihat pertama kali takut, jadi pulang dulu memberi kabar ke nelayan lainnya,” katanya.
Sekitar ada 20 nelayan, dan juga anggota Polsek Kawunganten yang mengetahui adanya informasi tersebut langsung menuju ke lokasi untuk mengevakuasi ikan paus terdampar. Beratnya bobot paus ini membuat nelaayan kesulitan, ditambah dengan perairan masih surut.
Sehingga, nelayan pun mendorong-dorong paus agar bisa keluar dari lumpur-lumpur sungai. Sampai akhirnya sekitar pukul 09.30 WIB, paus berhasil didorong dan ditarik menggunakan tali, sampai ke sekitar pelawangan Nusakambangan bagian barat. Setelah bisa berenang kembali, paus kembali ke laut.
“Ikan pausnya masih hidup, cuman ada luka-luka, kemungkinan karena terbentur saat terdampar,” katanya.
Sugeng mengatakan jika terdamparnya paus ini baru pertama kali terjadi. Meskipun awalnya, nelaayan takut, akan tetapi untuk menyelamatkan paus tersebut, warga bergotong royong menyelamatkannya.(ale)