SERAYUNEWS – Memasuki pekan kedua bulan Ramadan, harga sejumlah komoditi pangan masih tinggi. Sejak sebelum puasa sampai saat ini, harga telur masih bertahan di atas harga Rp30 ribu per kilogramnya.
“Masih tinggi, sekarang 32 ribu per kilonya,” kata Ian, pedagang sembako di Pasar Manis Purwokerto, Rabu (20/03/2024).
Aktivitas jual beli sembako, khususnya telur, di Pasar Manis, menurut Ian masih wajar. Kebutuhan telur pada bulan Ramadan memang cenderung naik.
“Untuk yang rumahan yah, mungkin bisa untuk lauk yang simple pas saur. Jadi memang saat Ramadan permintaan telur meningkat,” ujarnya.
Sedangkan untuk harga beras, di pekan ini mengalami penurunan. Beras premium saat ini dijual dengan harga Rp16 ribu, sedangkan beras medium Rp 14-15 ribu per kilogramnya.
“Beras sedang turun, sudah semingguan ini,” kata dia.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan harga harga akan kembali naik. Apalagi ketika mulai mendekati idulfitri.
“Lebaran ya sangat mungkin untuk naik lagi,” katanya.
Sebelumnya, tingginya harga beras yang melambung tinggi memicu terjadinya inflasi. Selain penyebab utama, ada juga dukungan dari komoditi lain yang mempengaruhi.
Harga beras di pasaran melambung sejak beberapa pekan lalu. Di pasaran wilayah Kabupaten Banyumas, harga beras dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Saat ini harga beras per kilogramnya sudah menembus angka Rp15 ribu per kilogramnya. Bahkan beras premium sudah di angka Rp16 ribu per kilogramnya.
“Wilayah Purwokerto dan Cilacap pada Februari mengalami inflasi, terutama didorong harga komoditas pangan,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, Minggu (10/03/2024).
Selain beras, komoditas pangan lainnya seperti telur, daging, cabai yang juga naik harganya. Kondisi itu dipengaruhi karena keterbatasan stok. Salah satunya karena dampak dari cuaca yang tidak kondusif.
“Tingkat inflasi Purwokerto secara month to month (mtm) 0,61 lebih tinggi dibanding cilacap yang 0,51 mtm. Kalau di Jateng inflasi mtm ada di angka 0,57 lebih tingga dibanding angka Nasional 0,37 mtm,” katanya.
Komoditas pangan yang memberi andil pada inflasi di Purwokerto, beras 0,28%, PAM 0,19%, telor 0,08%, ayam 0,05% , dan cabai 0,02%.