Sebelumnya, ketiadaan rumah ibadah di desa ini membuat warga harus merayakan Paskah maupun Natal di rumah-rumah jemaat maupun beribadah di gereja lain yang berjarak tempuh cukup jauh.
Gembala GITJ Pepanthan Dermolo Jepara Pendeta (Pdt) Theofilus Tumidjan mengatakan, diizinkannya jemaat GITJ Pepanthan Dermolo untuk beribadah di gedung gereja tak lepas dari dukungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah.
Ganjar, menurut Pdt Theo, sapaan Theofilus Tumidjan, sangat membantu dalam proses perjuangan jemaat untuk menempati rumah ibadah ini.
“Pak Gubernur Ganjar adalah sosok yang sangat toleran dan memperjuangkan kebebasan beragama. Campur tangan beliau dan FKUB Jateng sangat besar hingga akhirnya kami, jemaat Dermolo, bisa beribadah di bangunan gereja yang kami perjuangkan selama 19 tahun ini,” kata Theo.
Ditemui secara terpisah, Ganjar menyatakan turut berbahagia atas dibukanya rumah ibadah di GITJ Pepanthan Dermolo. Ganjar berharap rumah ibadah ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan jemaat.
“Mudah-mudahan ini kado terbaik yang bisa diberikan untuk umat Kristiani wabil khusus di Gereja Dermolo. Kita tunjukkan kita bisa kok menyelesaikan persoalan dengan baik, sangat toleran, kekeluargaan, dan tulus dari dalam hati. Kita mesti jaga ini terus menerus dan tularkan di beberapa tempat agar masyarakat Indonesia bisa beribadah di rumah ibadah dengan baik. Selamat paskah,” pungkas Ganjar.
Dihadiri Tokoh Agama
Seusai ibadah, jemaat menggelar silaturahmi dan perayaan Paskah Kebangsaan yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan agama.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng KH Taslim Sahlan mengatakan hari ini pihaknya bersama sejumlah tokoh agama sengaja hadir untuk merayakan kebahagiaan umat Kristiani khususnya jemaat GITJ Pepanthan Dermolo, yang akhirnya bisa menempati rumah ibadah tersendiri.
Menurutnya kehadiran rumah ibadah untuk jemaat GITJ Pepanthan Dermolo menjadi contoh toleransi antarumat beragama yang sangat layak untuk direplikasi di wilayah lain di Nusantara.
“Kami sangat senang karena di Jepara khususnya di Desa Dermolo ini masyarakatnya sangat toleran, gotong royong, saljng menghormati. Toleransi yang sangat baik ini patut dijadikan contoh atau diduplikasi di tempat lain,” kata Taslim.
Apresiasi turut disampaikan Bupati Jepara Dian Kristiandi. Menurutnya turut mengapresiasi penyelenggaraan Paskah Kebangsaan yang dihadiri umat beragam agama dan dirayakan dengan penuh kesederhanaan serta menaati protokol kesehatan.
“Ini menunjukkan Jepara dengan beragamnya pemeluk agama, kerukunan itu terjadi. Tentu kami selalu berharap kedamaian, kebersamaan, kegotongroyongan. Maka kita harus bergandeng tangan bersama-sama untuk menegakkan persatuan Indonesia,” kata Dian.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah Haerudin berharap kehadiran rumah ibadah GITJ Pepanthan Dermolo menjadi langkah awal untuk merawat kebhinekaan dan keragaman di NKRI.
“Saya berharap masyarakat bersatu padu bergotong royong dalam rangka membangun daerah ini tanpa harus menonjolkan perbedaan keyakinan. Perbedaan keyakinan adalah sebuah keniscayaan dan konstitusi kita menjamin itu,” tandas Haerudin.