SERAYUNEWS– Pemilik ternak di Desa Kasinoman Kalibening Banjarnegara, resah. Pasalnya, sudah dua bulan ini banyak hewan ternak yang terkena penyakit ‘ngiler’. Penyakit tersebut menyerang sapi dan kambing hampir menyeluruh.
Kepala Desa Kasinoman, Erdi mengatakan, penyakit tersebut membuat pemilik ternak resah dan banyak dari mereka yang terpaksa menjual rugi hewannya.
“Peternak takut hewannya mati, karena beberapa sapi dan kambing terkena penyakit ‘ngiler’ mati. Terpaksa mereka jual hewan dengan harga rugi dari pada mati di kandang,” katanya, Senin (4/3/2024).
Menurut Erdi, sapi atau kambing yang ‘ngiler’ ciri-cirinya sangat terlihat. Ada yang berisi cairan atau luka pada lidah, gusi, hidung, air liur terus menetes bahkan sampai hilang nafsu makan.
“Jika hewan sudah tidak mau makan bahkan sampai tidak mau berdiri, peternak biasanya berupaya untuk menjualnya dengan harga jauh di bawah harga beli. Memang ada petugas yang menyuntik, namun peluangnya juga tidak mesti bisa sembuh,” katanya.
Erdi berharap, dinas terkait dapat melakukan peninjauan ke Desa Kasinoman untuk membantu peternak. Minimal memberikan obat penyakit tersebut, karena sangat meresahkan pemilik ternak.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Firman Sapta Ady melalui Kabid Peternakan, Akhmad Husen mengatakan, penyakit hewan yang ada di Desa Kasinoman merupakan penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Menurut Husen, saat ini memang lagi merebak kembali penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular.
Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, kuda.
“Terkait keluhan peternak di Kasinoman, kami berkoordinasikan dengan Puskeswan Karangkobar, untuk segera menangani. Di Banjarnegara, ada 3 Puskeswan yaitu UPT Puskeswan Bawang, Susukan dan Karangkobar,” katanya.
Pihaknya mengimbau agar para peternak, tetap tenang dan tidak panik terkait dengan PMK. Yang perlu diperhatikan adalah sanitasi kandang, sanitasi pasar, screening ternak yang masuk ke pasar. Dinas saat ini juga sedang proses vaksinasi PMK ke untuk mencapai 70 % populasi.
“Apabila terjadi kejadian dengan ciri-ciri tersebut, untuk segera melaporkan ke petugas peternakan di kecamatan atau unit pelayanan teknis Puskeswan terdekat,” katanya.
Saat ini, stok vaksin per awal Maret 12.255 dosis sedangkan ternak tervaksin selama bulan Januari-Februari 2024, berjumlah 4.280 ekor.