Perkembangan jaman membuat penawaran jasa menjadi beragam. Jasa tidak hanya ditawarkan melalui pelayanan langsung seperti Rumah Sakit dan Sekolah. Melainkan telah merambah menjadi pelayanan tidak langsung menggunakan media digital dalam ruang jaringan komunikasi internet. Bentuknya pun telah berevolusi mengikuti keragaman selera konsumen. Instagram, Youtube, Netflix, dan Tik Tok merupakan beberapa media sosial yang menyediakan layanan jasa berbentuk konten yang disajikan sebagai produk untuk konsumen.
Konten yang disajikan berupa video, lagu, film, dan foto bergenre komedi, edukasi, hiburan, dll. Variasi konten ini meningkatkan kepuasan konsumen terhadap jasa yang ditawarkan. Terbukti pada banyaknya pengguna Tik Tok yang mencapai lebih dari 1 milyar pengguna dimana 10 juta berasal dari Indonesia. Memberi gambaran bahwa sector jasa melalui internet mampu menjawab selera konsumen.
Perkembanganpun didukung oleh faktor lingkungan saat ini yang memaksa orang-orang untuk membatasi mobilitas dan lebih sering berada dirumah. Ya, pandemic Covid-19 menjadi salah satu actor penting dalam perkembangan sector ini. Kok bisa? Katakanlah ketika orang berada dirumah terhindar dari kesibukan diluar rumah mereka akan merasa bosan, lalu bagaimana mengatasinya? Tentu saja dengan menggunakan media sosial. Selain mampu mengatasi kebutuhan akan sosisalisasi media sosial juga memberi kesempatan untuk mendapat hiburan dan bahkan mendapat tambahan pengahasilan.
Ditambah dengan perusahaan yang giat melakukan kampanye dan iklan untuk meningkatkan minat konsumen terhadap jasa layanan aplikasi yang mereka miliki. Tentu saja ledakan pengguna akan terjadi, Twitter contohnya yang mengalami peningkatan menjadi 192 juta rata-rata pengguna aktif harian yang merupakan kenaikan sebanyak 26% dari tahun sebelumnya. Menandakan banyak orang yang mulai menggunakan media sosial dan internet sebagai sarana berbagai hal dari hiburan hingga mencari berita terbaru.
Kondisi mengubah arah pergerakan sector jasa. Perusahaan mulai menggunakan internet sebagai basis dalam operasi mereka. Tidak terhenti pada sosial media, jasa lain seperti kesehatan hingga Pendidikan pun telah memulai ekspansinya melalu jariangan internet. Sebut saja Ruangguru, halodocter, livin’ by mandiri merupakan sedikit contoh dari banyaknya perusahaan yang mulai melakukan hal yang sama.
Semua perkembangan ini menjadi pertanda baik bagi konsumen. Mereka dapat menggunakan jasa layanan tanpa perlu bersusah payah keluar rumah. Kemudahan menjadi kunci utama untuk menarik perhatian konsumen dalam persaingan saat ini. Sayangnya, terdapat kekurangan dalam perkembangan ini. Kekurangan yang memang tidak dapatdipungkiri. Seperti keefektivan layanan. Katakanlah layanan konseling tidak dapat berjalan secara maksimal ketika konselor tidak mampu mengevaluasi perliaku pasiennya secara menyeluruh akibat kurangnya interaksi dengan pasien. Dimana seorang konselor biasa melihat secara langsung dan berinteraksi langsung dengan pasien. Kini hanya sebatas chat ataupun video call. Memang lebih mudah akan tetapi ketepatan Analisa terhadap masalah akan berkurang secara signifikan. Hal itu tentu saja akan berpengaruh pada pandangan konsumen terhadap kinerja perushaan.
Pada akhirnya perkembangan sector jasa memang menguntungkan bagi berbagai pihak. Sayangnya disisi lain terdapat kerugian yang tidak hanya dirasakan oleh konsumen tetapi perusahaan juga.
Penulis :
Aura Azzaning Beldis
Universitas Jendral Soedirman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis