Cilacap, serayunews.com
Hal tersebut disampaikan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Cilacap Tatto Suwarto Pamuji saat menggelar pres rilis bersama pejabat Forkopimda di Pendapa Wijaya Kusuma Cilacap, Sabtu (22/05) siang.
Dalam keterangannya, Ketua Satgas mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya langkah-langkah penganan secara ketat, seperti meningkatkan tracing testing dan treatmen kepada kepada perawat dan karyawan RSUD yang menangani ABK tersebut.
Selain itu, pihaknya juga akan mengupayakan isolasi terpusat untuk naskes dan karyawan RSUD yang terkonfirmasi positif Covid-19. Serta melakukan tracing testing dan treatmen kepada kontak erat dari nakes dan karyawan yang positif tersebut.
Sedangkan untuk penggunaan APD, SOP akan lebih diperketat pada mulai dari penggunaan dan hingga pelepasan APD, dan mengawasi perilaku nakes atau karyawan dalam menjaga protokol kesehatan.
“Saya bersama Dandim, Kapolres, Sekda, memberikan laporan agar kita selalu hati-hati dan disiplin mejadi polisi diri sendiri, karena Covid-19 belum tahu kapan berakhirnya,” Ketua Satgas Tatto Suwarto Pamuji.
Sementara itu, Direktur RSUD Cilacap Mochamad Ikhlas Riyanto mengatakan bahwa saat ini ada 32 nakes dan karyawannya positif Covid-19, yang sebagian dari mereka ikut merawat ABK Philipina yang positif tersebut. Namun nakes yang terpapar itu belum bisa dipastikan jenis virusnya karena masih menunggu hasil Bakitbangkes RI.
“Ada 32 yang positif, meliputi tenaga kesehatan dan karyawan, ada 9 dirawat dan sisanya isolasi mandiri nanti akan terpusat,” ujarnya.
Ikhlas menambahkan jenis Varian India ini lebih cepat penularannya, namun untuk gejala sama dengan Covid-19. Sedangkan untuk mencegah penyebaran dan mempermudah tracing, pelayanan rawat jalan di RSUD Cilacap akan ditutup selama sepekan ke depan mulai Senin 24 Mei 2021.
“Untuk ruang isolasi ABK dan warga biasa terpisah, kita sudah perketat SOP nya,” ujarnya.
Sementara itu, dari jumlah ABK yang awalnya terpapar sebanyak 14 orang, kini dirawat 11 orang, 2 orang sembuh sudah dipulangkan dan 1 orang meninggal dunia sudah dikremasi dan diserahkan ke Keduataan Besar Philipina.
Diberitakan sebelunya, kapal asing Hilma Bulker berbendera Panama bertolak dari India mengangkut gula rafinasi ke Cilacap, dan setelah dilakukan pemeriksaan sejak tanggal 25 April lalu diketahui ada 14 ABK asal Philipina dinyatakan positif Covid dan di rawat di RSUD Cilacap, 1 ABK dikabarkan meninggal dunia.