Advertisement
Advertisement
SERAYUNEWS— Petahana sekaligus calon legislatif DPR RI PDIP daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur XI, Said Abdullah, meraih suara tertinggi secara nasional pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Perolehan suara Said mencapai 528.815 atau setara 80,13 persen dari seluruh perolehan suara PDIP di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur XI.
Dapil Jatim XI meliputi wilayah Pulau Madura yang terdiri dari Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep. Suara Said naik sekitar tiga kali lipat ketimbang Pemilu Serentak 2019. Lima tahun lalu, Said meraih 176.981 suara di daerah yang sama.
Menurut pengamat politik dari Universitas Airlangga Airlangga Pribadi menyatakan, perolehan suara Said Abdullah dalam Pileg 2024 mengukir sejarah baru. Bukan saja mencatatkan perolehan suara tertinggi nasional, tapi memecahkan rekor dari perolehan suara caleg selama perhelatan pemilu.
“Hal ini tentu tidak mudah, kuncinya beliau dipandang rakyat di Madura sebagai politisi yang amanah, dan peduli terhadap basis wong cilik, termasuk jaringan pemerintah desa dan kabupaten se-Madura yang beliau jalin dengan baik,” ujar Airlangga Pribadi. (9/3/2024).
Seperti kita ketahui, di internal partai ada surat edaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta suara caleg linear dengan suara Ganjar Pranowo-Mahfud
Sementara itu, suara Said Abdullah menjadi yang tertinggi di Dapil Jawa Timur XI, di mana Ganjar-Mahfud jauh tertinggal.
Menyikapi hal tersebut, Said Abdullah menuturkan kebijakan itu berlaku untuk seluruh kader banteng tanpa terkecuali.
“Keputusan DPP Partai yang ditandatangani oleh Ibu Ketum, itu berlaku kepada semua caleg. Tidak diskriminatif,” tegas Said (20/3/2024).
Ketua Badan Anggaran DPR RI ini menegaskan jika dia tidak Megawati lantik sebagai anggota DPR, maka dia ikhlas dan akan patuh terhadap partai.
“Ada keputusan bahwa kalau Ganjar kalah di dapil saya tidak akan dilantik. Saya akan tunduk apapun nantinya yang akan diputus DPP partai dalam hal ini Ibu Ketum, saya setia dan saya tidak kecewa,” tegasnya.
Capres Ganjar pun akhirnya angkat bicara. Ia mengatakan dalam dinamika politik proses itu biasa terjadi.
“Kita tunggu saja. Kita sudah siap dari awal. Semua calon sudah siap dari awal. Ini proses yang biasa saja, yang tidak biasa adalah cerita-cerita yang muncul di masyarakat. Yang kita mesti buktikan kondisinya,” kata Ganjar (20/3/2024).
Said tetap berpandangan bahwa ada fakta surat dari keputusan DPP yang Ibu Ketua Umum tandatangani, maka sepenuhnya dia akan tunduk kepada aturan DPP partai. Karena memang semua itu hak prerogatif Ketua Umum, Said berprinsip ada pelantikan atau tidak, dia tetap PDIP.*** (O Gozali)