SERAYUNEWS – Setelah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI, tiga mantan narapidana terorisme (napiter) mengikuti upacara kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Alun-alun Purwokerto, Sabtu (17/8/2024).
Bersama Badan Kesatuan bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyumas, mereka datang di Alun-alun Purwokerto sejak pukul 07.00 WIB, sebelum pengibaran bendera.
Sidiq, salah satu napiter yang mengikuti upacara tersebut mengungkapkan, dia sudah tiga kali mengikuti upacara kemerdekaan RI sejak 2022 lalu.
“Sebelumnya tidak pernah, bahkan saat berada di lapas. Terakhir dulu itu waktu masih sekolah saja. Apalagi waktu belum sadar, tidak pernah terpikirkan untuk mengikuti upacara,” kata eks napiter jaringan Mindanao ini.
Kecintaannya terhadap NKRI kembali tumbuh, setelah Ia bersama rekan-rekannya mulai dapat bimbingan Densus 88 dan Bakesbangpol Banyumas.
“Alhamdullilah kita di dalam tersadarkan diri dan mengakui NKRI. Tadinya vonisnya 3 tahun 4 bulan akhirnya dapat potongan, Alhamdullilah ada potongan jadi 2 tahun 6 bulan,” ujarnya.
Bagi Sidiq, hari kemerdekaan yakni sebagai hari kebebasan untuk bekerja, beribadah tanpa tekanan. Sehingga kemerdekaan yang telah diraih harus dia jaga kembali.
“Jangan sampai Indonesia kena jajah atau mengalami perpecahan, termasuk ancaman terorisme,” kata dia.
Senada, Kholis eks napiter Poso mengaku, sudah dua tahun ini dia mengikuti upacara 17 Agustus setelah menyatakan ikrar NKRI di tahun 2022 lalu.
“Sudah dua kali, pertama di Semarang dan sekarang ini karena sudah menjadi warga negara Indonesia. Apalagi ini tidak bertentangan dengan hukum agama,” ujarnya.
Kepala Kesbangpol Banyumas melalui Analis Kebijakan Ahli Muda, Bambang Septiono mengungkapkan, selama ini Bakesbangpol Banyumas melakukan pendampingan terhadap para mantan napiter. Mereka dapat penguatan ideologi, sehingga melibatkan mereka ke berbagai kegiatan.
“Seperti mengikuti upacara HUT RI ini. Kami rutin melakukan pembinaan agar mereka tidak kembali lagi ke jaringan terorisme,” kata dia.