SERAYUNEWS-Tertarik dengan rumah harga miring yang dipromosikan di media sosial, seorang warga Tangerang Selatan bernama Hendra mengaku tertipu. Rumah yang dijanjikan ada di Purwokerto, tapi setelah dicek oleh koleganya, rumah itu ternyata tidak ada. Sialnya, Hendra sudah telanjur mentransfer uang jutaan rupiah.
Pada Serayunews, melalui sambungan telepon, Hendra bercerita ada informasi rumah harga miring di Purwokerto. Informasi itu tertera di media sosial. Tertarik dengan rumah harga miring itu, dia menindaklanjutinya.
Tanpa banyak pikir karena sangat tertarik, dia mentransfer uang pada oknum tersebut sebagai uang muka sebesar Rp2 juta. Tak sampai di situ, oknum tersebut meminta tambahan uang muka Rp1,5 juta. “Tapi tidak saya beri,” katanya.
Kemudian dia mencoba mengecek lokasi rumah itu melalui kerabatnya yang ada di Purwokerto. “Ternyata dari pengecekan di lapangan, rumah yang dijanjikan tidak ada,” katanya dengan suara lemas.
Kronologi
Hendra bercerita awalnya dia melihat unggahan di grup Facebook Jual Beli Rumah di Purwokerto. Grup itu mengiklankan penjualan rumah di kawasan Berkoh Indah Purwokerto Selatan. Hendra, tertarik iklan penjualan rumah yang diunggah akun bernama Susi Supar. Rumah yang ditawarkan memiliki luas tanah 105 meter persegi.
Dalam iklan disebutkan, dijual cepat rumah siap huni, sudah bersertifikat. hak milik, atas nama suami langsung. Susi mengaku rumah tersebut masih ditinggali diri dan keluarga. Namun karena keperluan mendesak maka dia mau menjualnya. “Saya sama suami sudah ikhlas, untuk menjual rumah ini,” sebut Susi dalam unggahan di grup.
Susi membeberkan lokasi rumah yang akan dijual ada di perumahan Berkoh Indah dan sudah dilengkapi surat SHM, PBB, serta siap ke notaris kapan saja. Susi menyebut spesifikasi rumahnya adalah dengan luas tanah 105 meter atau 7×15, bangunan sudah renovasi, kamar tidur ada 3, ada garansi untuk 1 mobil dan motor. Harga yang ditawarkan Rp266 juta.
Hendra pun menghubungi nomor HP seperti yang tertera di iklan yang diunggah Susi. Lalu, Susi meminta DP sebagai tanda jadi dan meminta ditransfer ke bank.
“Awalnya yang mengangkat telepon seorang perempuan bernama Susi, meminta DP karena mengaku ada beberapa orang yang berminat,” kata Hendra.
Minggu (8/9/2024) malam, Hendra mentransfer ke rekening Susmiati sambil memastikan ini bukan penipuan. Lalu, pihak Susi menelepon dengan nomor yang sama. Namun kini, suara laki-laki yang mengaku sebagai suami Susi. Dia mengatakan, akan menyiapkan kuitansi tanda terima pembayaran DP.
“Karena domisili saya di Tangerang Selatan tidak bisa melakukan pengecekan lebih lanjut, jadi saya percayakan saja,” kata Hendra.
Kemudian, Senin (9/9/2024), Hendra meminta koleganya di Purwokerto untuk mengecek keberadaan rumah tersebut. Pihak Susi memberi alamat Berkoh Indah, Blok. D2, Nomor. 24, Samping Mesjid, Sebelah Kiri. Namun sayangnya alamat yang dimaksud ternyata tidak ada.
“Tadi pagi, saya juga melihat akun Susi Supar kembali mengunggah iklan yang sama namun di grup jual beli rumah yang berbeda. Saya coba hubungi dengan nomor berbeda, akun tersebut mengaku rumah tersebut belum terjual dan kembali meminta DP,” ujar Hendra.
Hendra pun merasa sudah tertipu oleh akun Susi Supar. Dia pun berharap, akun tersebut tidak memakan korban lain. Soal laporan ke pihak kepolisian, Hendra mengaku belum memikirkan lebih lanjut.
“Untuk laporan (ke polisi), belum kepikiran ke sana. Saya hanya berharap tidak ada korban lain. Saya juga meminta yang lain untuk lebih berhati-hati,” ujar Hendra.