SERAYUNEWS– Sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat, Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap kembali menyelenggarakan Major Emergency Drill (MED) level II, Jumat (6/12/2024).
Kali ini MED berlangsung di area tangki 46T-2 yang bersisian dengan warga di Kelurahan Donan, Cilacap Tengah.
Disimulasikan aktivitas operasional sedang berjalan normal, ketika tiba-tiba terjadi kerusakan level indikator tangki.
Terjadi kondisi abnormal yaitu tangga roof tank rusak sehingga roof tank tidak dapat menyesuaikan dengan level tangki yang terus bertambah.
Kejadian berikutnya ada kebocoran di roof tangki 46T-2 sehingga penuh dengan minyak, mengakibatkan roof collapse. Minyak meluber menggenangi bundwall.
Dampaknya terjadi kebakaran di tangki 46T-2 dan bundwall karena vapour minyak tersulut api dari sebuah aktivitas operasi.
Cuaca di area kilang mendadak hujan deras, sementara upaya pemadaman masih terus berlangsung oleh Pertamina Fire Brigade (PFB) menggunakan Foam Pourer.
Hujan deras memicu ceceran minyak di Kalianget, Donan yang kemudian warga memprotesnya hingga berunjuk rasa akibat bau menyengat.
Aksi demo warga masih terus berlangsung dan semakin anarkis, karena juga ada berita hoaks tentang kelangkaan BBM. Di sisi lain, kondisi ini kemudian naik status menjadi level 2.
Direktur KPI Pusat yang kemudian bertindak sebagai Business Support Team (BST) berkoordinasi terkait peningkatan kapasitas produksi di unit lain. Bantuan foam serta dan Emergency Team dari RU lain.
Sementara itu tim Polresta dan Kodim 0703/Cilacap bersama Security melakukan penanganan aksi demo yang anarkis di pintu 1. Di saat bersamaan dilakukan evakuasi warga di sekitar kilang oleh tim Kilang Cilacap.
Sekitar 3 jam upaya penanganan kebakaran, tim gabungan akhirnya bisa melakukan penanggulangan dan api kemudian padam. Suara sirine tanda keadaan aman dan kembali terkendali terdengar.
General Manager (GM) KPI RU IV Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo yang memimpin kegiatan ini menegaskan MED penting. Ini untuk memastikan prosedur penanganan keadaan darurat selalu sesuai prosedur.
“MED menjadi bagian tidak terpisahkan sehingga urutan penanganan itu tertanam kuat dan tidak gagap saat terjadi kejadian sebenarnya. Meski tentu kita sama-sama tidak berharap itu,” ungkapnya.
Ditambahkan Kilang Cilacap merupakan kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia sehingga wajib dijaga keandalan operasionalnya.
“Tanggung jawab kami menyuplai 34 persen kebutuhan BBM Nasional dan 60 persen kebutuhan di Pulau Jawa. Doakan kilang kami tetap aman dan jauh dari segala mara bahaya,” ucapnya.