Banjarnegara, Serayunews.com
Meski tidak ada tahapan pemilu maupun pilkada, KPU Kabupaten Banjarnegara masih terus gencar melakukan pendidikan pemilih. Kali ini, KPU Banjarnegara berkolaborasi dengan para wartawan yang tergabung dalam PWI Banjarnegara menggelar talk show pendidikan pemilih dengan tema Peran Pers dalam Pendidikan Pemilih dan Demokrasi.
Anggota KPU Kabupaten Banjarnegara, M Syarif SW mengatakan, pers sangat berperan dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih. Sebab, memiliki kekuatan dan kemampuan menyebarkan informasi yang terverifikasi dan berimbang.
Ketika tahapan pemilu maupun pilkada, pers menyediakan porsi yang cukup memadai untuk memberitakan tahapan pemilu maupun pilkada. Selain itu, misalnya menyediakan porsi para peserta pemilu maupun pilkada, kampanye, visi dan misi para calon atau peserta, tanggal coblosan dan berbagai informasi lainnya terkait pemilu maupun pemilihan.
‘’Pers juga kerap mengajak publik untuk menolak praktik politik uang, untuk menyalurkan hak pilihnya dan mengajak publik menolak hoaks atau berita bohong. Ini sangat mencerdaskan menurut kami,’’ ujarnya.
Perwakilan dari PWI Banjarnegara, Uje Hartono mengatakan bahwa, wartawan media massa mempunyai kode etik, sehingga ketika memberitakan sesuatu sudah melalui prosedur.
‘’Wartawan mengutamakan fakta, informasi yang terverifikasi dan terkonfirmasi sebelum diberitakan. Tidak atas dasar desas-desus saja, atau gosip atau sesuatu yang belum jelas sumbernya,’’ katanya.
Hal itu tentu berbeda dengan informasi yang biasa beredar di media sosial. Oleh karena itu ia mengajak masyarakat untuk jeli memilah informasi yang diterima, dan bijak menyikapinya.
‘’Terkait dengan pendidikan pemilih dan demokrasi, kami tentunya juga berharap proses politik, pemilu dan demokrasi berlangsung secara baik. Oleh karena itu pers tetap konsisten memberikan informasi yang netral dan berimbang serta mencerdaskan,’’ ujarnya.