Purbalingga, serayunews.com
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, kegiatan itu digagas Pemkab bersama Forkompinda. Angka kasus positif covid di Purbalingga masih relatif tinggi. Sementara obat untuk penyakit ini belum ditemukan. Sebaik yang bisa dilakukan adalah mencegahnya.
“Langkah ini adalah bentuk ikhtiar kita, untuk menekan angka persebaran covid 19 di Purbalingga,” katanya, disela acara penyemprotan, Jumat (09/07/2021) sore.
Disampaikan, bahwa penyemprotan dilakukan pada sejumlah ruas jalan utama Purbalingga. Termasuk trotoar dan toko-toko di pinggirannya. Selain itu, juga fasilitas publik, seperti pasar, terminal, dan GOR. “Ini juga serentak, dilakukan di masing-masing wilayah kecamatan,” ujarnya.
Terkiat gerakan Tiga Hari Di Rumah Saja, Tiwi menyampaikan, hasil monitoring ditemukan suasana nampak berbeda dari sebelumnya. Jalanan nampak lenggang, dan banyak pertokoan yang tutup. Meksipun masih belum bisa seratus persen.
“Jadi hasil evaluasi dari gerakan dua hari jateng di rumah saja dulu, itu cukup efektif menekan angka persebaran, jadi kami putuskan langkah langkah, termasuk ini (Purbalingga tiga hari di rumah saja, red),” kata dia.
Lebih lanjut Tiwi menyampaikan, bahwa setiap hari kasus aktif mengalami peningkatan sampai 100 lebih. Di Jateng, Purbalingga termasuk tinggi. “Nah hasil evaluasi dari Pusat, Purbalingga tingkat mobilitas masih tinggi, tingkat pelanggaran juga tinggi, jadi kami ambil langkah untuk gerakan Purbalingga Di Rumah Saja,” kata dia.