SERAYUNES- Belasan penjaga sekolah yang tergabung dalam Forum Wiyata Bakti Penjaga SD Negeri (FWBPSDN) Kabupaten Banjarnegara, datangi Kantor PGRI Kabupaten Banjarnegara, Kamis (18/1/2024). Mereka menyampaikan aspirasi, agar PGRI melakukan advokasi terkait nasib kepegawaiannya selama ini yang belum ada kejelasan.
Koordinator FWBPSDN Banjarnegara, Sugiyono mengatakan, penjaga sekolah memiliki peran penting dalam menunjang keamanan sekolah. Namun apa yang mereka terima dari pemerintah sangatlah kurang.
“Terbukti dari minimnya pengangkatan penjaga sekolah, baik melalui skema seleksi CPNS maupun PPPK,” katanya.
Menurut Sugiyono, tuntutan mereka sangat sederhana agar penjaga sekolah negeri masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Sehingga status mereka jelas, jika ada pengangkatan kepegawaian akan dapat kesempatan.
Ahmad Tobri, penjaga SDN Penerusan Kulon berharap, PGRI Banjarnegara bisa ikut memperjuangkan nasibnya.
“Mohon perhatikan masa kerja kami, utamanya bagi yang usianya sudah lanjut. Tolong usulkan agar ada pengangkatan terhadap Tenaga Pendidikan, baik itu penjaga sekolah, pramukantor, maupun tenaga perpustakaan. Beri kami hak yang sama, minimal untuk masuk Dapodik,” katanya.
Ketua PGRI Banjarnegara, Noor Tamami mengatakan, pihaknya akan mengkomunikasikan dengan Dinas Pendidikan selaku leading sektor. Sehingga guru maupun tenaga kependidikan yang aktif sejak tahun 2017, bisa masuk ke Dapodik.
“Itu penting karena ketika masuk Dapodik, peluang mereka untuk ikut seleksi PPPK maupun CPNS menjadi besar. Adapun tentang pengangkatan, tentu tergantung kuota, anggaran dan regulasinya. Namun PGRI berkomitmen untuk terus memperjuangkan mereka,” katanya.