Dikatakan Johan, belajar dan menambah pengetahuan merupakan aktivitas yang tidak mengenal usia. Terlebih bagi pekerja muda Pertamina, yang dinilai masih memiliki masa depan yang cukup panjang. “Tantangan bisnis Pertamina ke depan, pasti akan semakin berat. Maka setiap pekerja dituntut berpikir kreatif dan bekerja keras sebagai bekal menghadapi tantangan itu,” ujarnya.
Ditambahkan pekerja muda juga diminta untuk melihat sejarah dan masa lalu sebagai bahan pembelajaran. “Kesuksesan Pertamina saat ini, tentu tak bisa lepas dari masa lalu. Jangan lupa, teman-teman juga harus tahu siapa dirinya, dari mana asalnya dan jangan bosan mempelajari sejarah, sebagai cerminan di masa kini,” imbuh Johan.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan mengatakan, sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia, kilang Pertamina Cilacap memiliki tanggung jawab besar, menjaga suplai sepertiga kebutuhan BBM Nasional dan 60% kebutuhan di pulau Jawa. “Ini tanggung jawab yang sangat besar yang harus ditopang oleh pekerja produktif dan kreatif, termasuk tenaga anak-anak muda,” katanya.
Masih menurut Hatim, kilang Pertamina Cilacap selalu memanfaatkan kunjungan para pejabat maupun direksi untuk saling berbagi melalui berbagai kemasan acara yang menarik dan kekinian. “E-IG Dopokan memang kemasan dialog untuk anak-anak milenial. Diseminasi informasi perusahaan disampaikan secara akrab dan santai, khas gaya kekinian,” imbuh Hatim.
Acara juga dihadiri secara langsung oleh General Manager Pertamina RU IV, Joko Pranoto didampingi Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM), Didik Subagyo dan sebagian pekerja di lokasi. Pekerja dan tamu undangan lain menyimak secara virtual melalui platform M-Teams.