Pembuatan pupuk organik cair ini dapat dikatakan tidak terlalu sulit untuk dipraktekan secara mandiri di rumah masing-masing. Pupuk Organik Cair Nabati Lokal (POCNL) ini dapat di praktekan secara mudah karena bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya dapat kita jumpai dilingkungan sekitar kita.
Untuk seseorang yang memiliki hobby bercocok tanam atau memiliki budidaya tanaman, pembuatan pupuk organik cair ini sangat bermanfaat sekali dalam merangsang pertumbuhan tanaman yang di budidayakannya. Terlebih dalam situasi sekarang ini, penyediaan pupuk saat ini seringkali menjadi masalah atau kendala bagi para petani yang harus mereka hadapi. Disaat harga pupuk konvensional merangkak naik, maka disaat itulah pupuk menjadi barang yang sangat susah untuk didapatkan. Melihat dari kondisi ekonomi masyarakat khususnya kaum petani, hal tersebut sangatlah merugikan dalam segi keuangan mereka.
Penyediaan pupuk subsidi yang di janjikan oleh pemerintah tidaklah sebanding dengan kondisi nyata para petani yang memiliki lahan yang luas. Pembagian pupuk pun terkadang tidak merata. Karena subsidi tersebut, kebutuhan pupuk pun tak dapat terpenuhi melihat nilai subsidi dan luas lahan tidak sebanding. Seperti yang dialami oleh banyak petani di Indonesia termasuk petani di Desa Bandingan mereka mengeluhkan akan hal tersebut. “Aturan yang semakin rumit yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan petani yang mendapatkan pupuk tidak sebanding dengan jumlah lahan yang digarap membuat kami (petani) menjadi keteteran untuk membeli pupuk yang diluar subsidi” Ujar salah satu petani di Desa Bandingan.
Namun saat ini, peran pembaharu memanglah sangat dibutuhkan dalam kondisi nyata masyarakat petani. Kini waktunya peran pembaharu dan kita memulai untuk membuat pupuk organik dengan menggunakan tangan kita sendiri. Dalam hal ini, kelompok KKN-T PPC Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida sebagai pembunuh hama yang dilakukan bersama kelompok tani di Desa Bandingan dengan tetap mentaati protokol kesehatan dan selalu menjaga kebersihan serta menerapkan 3M (Mencuci tanam, memakai masker, dan menjaga jarak).
Kelompok KKN-T PPC dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggandeng pembicara dari Desa Piasa Wetan Banjarnegara yaitu Bapak Sajirun. Beliau merupakan perangkat Desa dari Desa Piasa Wetan Banjarnegara. Selain itu, pak Sajirun juga berprofesi sebagai petani organik sejak 10 tahun lamanya. Dengan pengalaman yang beliau miliki dan yang sudah beliau praktekan dalam pertaniannya yang menggunakan system organik, diharapkan dapat mendukung serta memotifasi kelompok tani yang ada di Desa Bandingan untuk mengikuti jejak pertaniannya. Memang dalam menggunakan system pertanian organik sangatlah memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan proses yang panjang, dalam prakteknya pak sajirun mengungkapkan bahwa dalam system pertanian organik tidaklah mudah, maka janganlah putus asa dan teruslah mencoba terobosan-terobosan baru sampai menemukaan pupuk yang cocok dan sesuai. Karena nantinya padi yang akan dihasilkan pada system pertanian organik akan jauh lebih tinggi dan bagus dari system pertanian biasa (tidak menggunakan pupuk organik).
Selain itu, tujuan lain dari pertanian organik adalah untuk menghasilkan pangan yang berkualitas dan lebih sehat, yang terbebas dari bahan-bahan kimia. Selanjutnya tujuan dari pertanian oraganik yaitu untuk melestarikan lingkungan, dan juga untuk meningkatkan pendapatan perekonomian petani, karena biasanya harga pupuk urea lebih tinggi.
Demikianlah ulasan sedikit mengenai pembuatan Pupuk Organik Cair Nabati Lokal (POCNL), manfaat hingga jenis bahan pembuatanya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda, salam senyum.