Banjarnegara, serayunews.com
Dengan kondisi itu, maka kolaborasi pemerintah dengan PGRI selaku induk organisasi profesi tenaga pendidik mutlak harus terlaksana. Sehingga akan tercipta sistem pendidikan yang baik, demi meningkatkan SDM di tengah masyarakat.
Ketua PGRI Banjarnegara, Noor Tamami mengatakan, APK di Banjarnegara memang masih tergolong rendah, termasuk minat guru untuk menjabat sebagai kepala sekolah, khususnya untuk jenjang pendidikan sekolah dasar. Sehingga saat ini, banyak kekosongan kepala sekolah di Banjarnegara untuk jenjang sekolah dasar.
Selain itu, permasalahan lainnya adalah banyaknya sekolah yang mengalami penurunan jumlah murid hingga harus ada regruping. Minimnya tunjangan kepala sekolah juga menjadikan permasalahan tersendiri saat dinas terkait membuka lowongan seleksi calon kepala sekolah.
“Ini memang menjadi persoalan tersendiri, tidak hanya kepala sekolah, kita juga masih banyak kekurangan tenaga pendidik. Untuk itu, kami PGRI siap untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di Banjarnegara,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Banjarnegara, Agung Yusianto mengatakan, untuk mengisi kekosongan kepala sekolah jenjang sekolah dasar ini masih menunggu lulusan dari program guru penggerak, selain itu pihaknya juga tengah mengajukan penambahan tunjangan bagi kepala sekolah yang ada di Banjarnegara.
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan, pendidikan merupakan sektor yang sangat penting, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus, kolaborasi dan kerjasama dengan PGRI menjadi satu upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Banjarnegara.
“Pemerintah juga butuh masukan dari PGRI untuk masalah pendidikan. Termasuk usulan kenaikan anggaran tunjangan kepala sekolah. Satu masalah jabatan kepala sekolah tidak menarik ini karena tanggung jawab mereka besar, sementara tunjangannya kecil. Kita berharap semoga pada anggaran perubahan tahun ini kenaikan tunjangan bagi kepala sekolah bisa terealisasi,” ujarnya.