Advertisement
Advertisement
Purwokerto, serayunews.com
Kabid Drainase dan Bina Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Ari Sukraningrum ST.MAP mengatakan, drainase jika berfungsi dengan baik sebenarnya banyak sekali manfaatnya. Sayangnya, banyak drainase di Kota Purwokerto yang tersumbat sampah ataupun tertutup sedimen, sehingga kerap muncul genangan air.
“Ada beberapa titik jalan yang tergenang dan sudah kita tangani. Misalnya jalan di sekitar Stasiun Purwokerto, sudah kita pasang manhole untuk menangkap air-air di jalan. Kemudian di perempatan Kebondalem juga sudah kita buatkan tali air, perempatan Palma dan beberapa titik lainnya,” jelasnya.
Dari beberapa genangan air di jalan yang ditangani DPU Banyumas, sebagian besar akibat sedimen dan sampah. Ari Sukraningrum mengatakan, perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Selain tidak membuang sampah sembarangan, masyarakat hendaknya peduli dan menjaga lingkungan sekitar. Misalnya, saat hujan dan terjadi genangan, ada baiknya memeriksa saluran air dan membersihkannya jika tertutup sampah. Selain itu, juga tidak menutup saluran air dengan bangunan permanen.
“Kalau dulu, saat jalan banjir, orang akan langsung membersihkan saluran air di sekitarnya. Namun, sekarang ada kecenderuangan masyarakat apatis dan menganggap hal tersebut menjadi tanggung jawab dinas terkait. Padahal sekencang apapun kita berusaha memperbaiki drainase ataupun membuat peresapan air, tanpa ada kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaganya, maka tidak akan bisa berfungsi dengan baik,” tuturnya.
Untuk tahun ini sudah banyak titik genangan jalan yang ditangani DPU Banyumas. Dari kegiatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ada 6 titik yang dekat dengan perputaran ekonomi masyarakat yang ditangani. Antara lain di Pasar Legok, Kecamatan Pekuncen, Pasar Cilongok, Jalan Mohamad Besar Pabuaran, Jalan Syekh Makdum Ali Kecamatan Karanglewas, Jalan Kol.Sugiono serta di Martadirjan.
Selain itu, juga banyak pembangunan sistem drainase, rehabilitasi saluran drainase, serta pemeliharaan. Misalnya pemasangan grill drainase di ruas Jalan Sokaraja-Karangduren, rehabilitasi saluran drainase Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Rejasari dan Jalan Pahlawan Kelurahan Pasirmuncang, pembangunan saluran drainase Jalan Sitapen Kelurahan Purwanegara dan lain-lain.
Tak hanya drainase, tahun ini DPU Banyumas juga membangun talut pengaman drainase di Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja.
“Untuk tahun depan, kita prioritaskan penanganan genangan air di Arcawinangun, anggarannya cukup besar, sehingga tidak bisa tahun ini,” tuturnya
Terpisah, Kepala DPU Kabupaten Banyumas, Kresnawan Wahyu Kristoyo ST.MSi mengatakan, pihaknya tak bosan-bosan untuk terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di saluran air ataupun sungai. Sebab hal tersebut akan berbalik merugikan masyarakat sendiri.
“Edukasi terus kita lakukan, supaya masyarakat memperlakukan sampah sebagaimana mestinya. Toh sekarang sudah banyak tempat pengolahan sampah, ada juga KSM yang mengelola sampah, karena DPU tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada kesadaran dan peran serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan,” jelasnya.
Kresnawan berharap, masyarakat peduli terhadap kelestarian/kelancaran saluran dengan tidak membuang sampah sembarangan dan taat terhadap aturan Garis Sempadan Sungai / Saluran (GSS), sehingga akan memudahkan pemeliharaan dan antisipasi sumbatan saluran yang menyebabkan banjir juga menghidari kawasan kumuh termasuk tidak membahayakan penghuni pinggir sungai.